Oleh Bahron Ansori, jurnalis MINA
Sesekali lihat dan hayatilah tarikh Nabi Musa as dalam menjemput kesuksesan. Saat itu, ada satu momen dimana Nabi Musa as merasa takut, ragu, galau dan tak sanggup untuk menjalankan perintah Allah Ta’ala menumpas kebatilan Fir’aun laknatullah alaih.
Tapi, Allah Maha Tahu isi hati setiap hambaNya. Maka, Nabi Musa pun diajarkan satu doa tentang rahasia menjadi pemenang. Doa itu tak lain seperti yang diabadikan dalam Al Quran surat Thaha ayat 25 sampai 28.
Doa ini adalah doa yang sangat bermanfaat yang di antaranya berisi meminta kemudahan pada Allah Ta’ala agar dimudahkan dalam setiap urusan dan dimudahkan dalam setiap ucapan serta dimudahkan untuk memahamkan orang lain tentang apa yang disampaikan.
Baca Juga: Hijrah Hati dan Diri: Panduan Syariah untuk Transformasi Spiritual dan Pribadi
“Musa berkata, Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‹uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’ “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.” (Qs. Thoha: 25-28).
Musa alaihissalam sendiri mengalami rintangan sebagaimana yang lainnya ketika ingin mendakwahi Fir’aun, yaitu hendak dibunuh. Musa tetap menjalankan misi yang dititahkan untuknya dari Rabbnya. Ia tetap menjalani misi dari Rabbnya dengan penuh lapang dada. Yang tak kalah penting, Musa senantiasa memohon pertolongan Allah dan meminta dimudahkan berbagai macam sebab.
Doa tadi adalah salah satu kunci kesuksesan Nabi Musa as. Mari kita urai satu persatu maksud doa Nabi Musa as tadi. Menurut penjelasan Syaikh As Sa’di rahimahullah tafsirnya ketika menafsirkan ayat di atas.
Pertama, Robbis rohlii shodrii “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku.”
Baca Juga: Aksi Peduli Palestina: Cara Efektif dan Nyata Membantu Sesama yang Membutuhkan
Maksudnya adalah lapangkanlah, janganlah perkataan dan perbuatanku ini menyakiti dan janganlah hatiku ini terkotori dengan yang demikian, dan jangan pula hatiku ini dipersempit. Karena jika hati telah sempit, maka orang yang memiliki hati tersebut sulit memberikan hidayah (petunjuk ilmu) pada orang yang didakwahi. Hati yang lapang, akan melihat betapa banyak peluang itu menggapai kesuksesan.
Kedua, wa yassirlii amrii “Dan mudahkanlah untukku urusanKu.”
Maksudnya adalah minta dimudahkan dalam setiap urusan. Bayangkan, setiap urusan…! Termasuk minta dimudahkan setiap jalan yang ditempuh untuk mengharap kesuksesan (ridhaMu). Dan minta dimudahkan segala kesulitan yang ada di hadapanku.
Di antara yang akan dimudahkan oleh Allah adalah suatu urusan yaitu seseorang yang memohon diberikan berbagai kemudahan dari berbagai pintu, ia dimudahkan untuk berbicara kepada setiap orang dengan tepat, dan ia mendakwahi seseorang melalui jalan yang membuat orang lain mudah menerima.
Baca Juga: Enam Cara Mudah Bantu Palestina
Yang tak kalah penting, adalah meminta kepada Allah agar dimudahkan untuk meraih kesuksesan hidup baik di dunia maupun di akhirat kelak. Sebagaimana kita tahu, Allah adalah Allah yang Maha menggenggam setiap urusan. Tak satu pun urusan yang kita hadapi mampu diselesaikan bila tak ada campur tanganNya. Karena itu, seorang Muslim wajib meminta dimudahkan segala urusan oleh Allah dalam setiap urusannya.
Ketiga, wahlul uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii “Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”
Dahulu Nabi Musa alaihissalam memiliki kekurangan, yaitu rasa kaku dalam lisannya. Hal ini membuat orang lain sulit memahami yang diucapkannya, demikianlah dikatakan oleh para pakar tafsir. Sebagaimana Allah berfirman, yang artinya, “Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku.” (Qs. Al Qash-shash: 34).
Oleh karena itu, Nabi Musa meminta pada Allah agar dilepaskan dari kekakuan lidahnya sehingga orang bisa memahami apa yang diucapkan oleh Musa. Akhirnya tercapailah maksud yang beliau minta. (Disarikan dariTaisir Al Karimir Rahman, hal. 504).
Baca Juga: Makna Mubazir dalam Tafsir Al-Isra’ Ayat 27, Mengapa Pelaku Pemborosan Disebut Saudara Setan?
Doa ini amat bermanfaat bagi mereka para pejuang, pemenang dan perindu sukses sejati. Intinya, agar kita dimudahkan dalam segala urusan. Lalu agar hati selalu lapang dan tidak sempit sehingga mudah menyampaikan pesan kepada orang lain dan mudah memahamkan orang lain. Doa ini juga punya makna agar segala kekakuan lisan kita bisa dinormalkan dengan pertolongan Allah. Luar biasa bukan…?
Semoga kita pun bisa mengamalkan doa sukses Nabi Musa alaihissalam di atas sehingga apa yang menjadi cita-cita kita bisa terwujud. Yakinlah, sebab ini janji Allah Ta’ala, dan Dia tak pernah mengingkari janji-Nya. Wallahua’lam.(R02/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Suriah dan Corak Bendera yang Berganti