PUASA Ramadhan adalah ibadah agung yang penuh keberkahan. Setiap detik dalam bulan suci ini bernilai pahala yang luar biasa, terlebih ketika seseorang menahan lapar, dahaga, dan hawa nafsunya hanya untuk mencari ridha Allah. Namun, ada satu momen yang sangat dinantikan oleh setiap muslim yang berpuasa, yaitu saat berbuka. Pada detik itulah, doa yang terucap memiliki keistimewaan yang luar biasa, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Doa berbuka puasa bukan hanya sekadar ucapan, melainkan sebuah ungkapan syukur atas nikmat Allah yang diberikan sepanjang hari. Nabi Muhammad SAW mencontohkan doa singkat namun sarat makna, yaitu:
“Dzahaba al-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru in syaa Allah.”
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
Artinya: “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan, insyaAllah.” (HR. Abu Dawud, no. 2357; dinyatakan hasan oleh Al-Albani).
Baca Juga: Amalan Bulan Rajab yang Bisa Mendatangkan Ampunan dan Rezeki
Doa ini begitu indah dan penuh makna. Ketika seseorang menahan haus seharian, lalu air segar masuk ke tenggorokannya, ia menyadari betapa besarnya nikmat Allah. Bukan hanya sekadar melepaskan dahaga, tetapi juga mengingatkan kita bahwa semua ini adalah bagian dari kasih sayang Allah yang menjanjikan pahala bagi orang-orang yang sabar.
Rasulullah SAW juga mengajarkan doa lain yang masyhur, yaitu:
“Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu.”
Artinya: “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa dan dengan rezeki-Mu aku berbuka.” (HR. Abu Dawud, 2358).
Kedua doa ini menunjukkan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Rabb-nya, menyadari bahwa puasa hanya karena Allah dan berbuka pun dengan rezeki yang Allah berikan.
Doa berbuka puasa memiliki keistimewaan karena Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya orang yang berpuasa memiliki doa yang tidak akan ditolak pada saat dia berbuka.” (HR. Ibnu Majah, no. 1753; dinyatakan hasan oleh Al-Albani).
Hadis ini menjadi motivasi bagi setiap muslim untuk tidak menyia-nyiakan detik-detik menjelang berbuka dengan hal yang sia-sia, melainkan memanjatkan doa terbaik.
Betapa indahnya ajaran Nabi SAW. Doa berbuka puasa bukan hanya permohonan pribadi, melainkan juga sarana memperkuat rasa syukur. Kita diingatkan bahwa rasa haus yang hilang bukan sekadar kebahagiaan duniawi, melainkan tanda bahwa Allah menerima kesungguhan ibadah kita. Air yang masuk ke dalam tubuh menjadi simbol kasih sayang Allah setelah seharian menahan diri.
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Rahasia Malam Penuh Maghfirah dan Keutamaan
Momen berbuka juga menyatukan keluarga, jamaah, dan kaum muslimin. Meja makan yang sederhana akan terasa begitu mewah ketika diiringi doa yang penuh keberkahan. Doa sebelum berbuka membuat suasana lebih khusyuk, mengingatkan kita bahwa makanan yang akan kita santap bukan semata hasil kerja keras, tetapi karunia Allah yang harus disyukuri.
Doa berbuka puasa juga melatih hati untuk selalu kembali kepada Allah dalam segala hal. Saat tubuh lemah karena lapar, doa menjadi penguat jiwa. Saat berbuka tiba, doa menjadi wujud kesyukuran. Dengan demikian, seorang muslim belajar bahwa hidup ini selalu terkait dengan Allah: berawal dengan doa, berproses dengan doa, dan ditutup dengan doa.
Keistimewaan doa berbuka bukan hanya pada lafaznya, tetapi juga pada kekhusyukan hati. Seorang ulama berkata, doa orang berpuasa ibarat panah yang melesat tepat ke sasaran, karena ia lahir dari hati yang tulus dan tubuh yang telah bersabar menahan hawa nafsu. Inilah mengapa doa saat berbuka sangat mustajab.
Dalam praktik sehari-hari, seyogianya seorang muslim tidak hanya menghafal doa berbuka, tetapi juga merenungkan maknanya. Mengucapkan “dzahaba al-zhama’u” bukan hanya berarti haus yang hilang, tetapi juga simbol bahwa segala ujian akan berlalu. “Wabtallatil-‘uruqu” adalah isyarat bahwa Allah menghidupkan kembali semangat kita. “Wa tsabatal-ajru in syaa Allah” adalah janji bahwa kesabaran kita tidak pernah sia-sia.
Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban yang Membuka Pintu Ampunan Allah
Doa berbuka juga bisa menjadi momen refleksi. Saat kita menikmati makanan yang sederhana, ingatlah saudara-saudara kita yang masih sulit mendapatkan hidangan berbuka. Dengan doa dan rasa syukur, kita terdorong untuk berbagi, memperluas keberkahan Ramadhan, dan merasakan nikmatnya memberi sebelum menerima.
Lebih dari itu, doa berbuka puasa mengajarkan kita tentang tawakkal. Kalimat “in syaa Allah” pada akhir doa menunjukkan bahwa pahala dan keberhasilan kita sepenuhnya bergantung pada kehendak Allah. Kita hanya berusaha sebaik mungkin, namun hasil akhir tetap ditentukan oleh Allah Yang Maha Bijaksana.
Ramadhan adalah madrasah bagi jiwa. Doa berbuka adalah salah satu pelajaran penting di dalamnya. Ia mengajarkan syukur, kesabaran, kerendahan hati, kepedulian, dan tawakkal. Semua itu menjadi bekal yang sangat berharga bagi seorang muslim untuk terus istiqamah dalam kehidupan sehari-hari, bahkan setelah Ramadhan berakhir.
Oleh karena itu, jangan lewatkan doa berbuka puasa. Ucapkan dengan penuh kesadaran, syukur, dan penghayatan. Biarlah doa itu menembus langit, membawa harapan kita kepada Allah, dan menjadi saksi bahwa kita telah berpuasa dengan penuh keikhlasan. Inilah doa yang bukan hanya melepas dahaga, tetapi juga menyejukkan hati dan menenangkan jiwa.
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya
Semoga Allah menjadikan setiap doa kita saat berbuka sebagai doa yang dikabulkan, setiap tegukan air sebagai rahmat, dan setiap suapan makanan sebagai berkah. Semoga pula Allah menetapkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang sukses meraih ampunan dan pahala besar di bulan suci Ramadhan.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Amalan Isra Mi’raj yang Dianjurkan Agar Meraih Pahala Besar