Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa Buka Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW

Bahron Ansori Editor : Widi Kusnadi - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

RAMADHAN adalah bulan penuh berkah, bulan di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, dan setiap doa lebih mudah diijabah oleh Allah SWT.(Foto : ig)

RAMADHAN adalah bulan penuh berkah, bulan di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya, dan setiap doa lebih mudah diijabah oleh Allah SWT. Saat fajar menyingsing hingga terbenamnya matahari, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa.

Namun, ada satu momen istimewa yang selalu ditunggu setiap harinya: waktu berbuka puasa. Inilah saat di mana doa seorang hamba begitu dekat dengan rahmat Allah, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Tiga doa yang tidak akan tertolak: doa orang yang berpuasa ketika berbuka, doa pemimpin yang adil, dan doa orang yang terzalimi.” (HR. Tirmidzi)

Hadis ini mengajarkan bahwa waktu berbuka puasa bukan hanya saat melepas dahaga dan lapar, tetapi juga momen emas untuk mengetuk pintu langit dengan doa-doa terbaik kita. Karena itu, penting bagi seorang Muslim untuk mengamalkan doa buka puasa yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Doa Buka Puasa yang Shahih dari Nabi SAW

Dalam beberapa riwayat, terdapat doa-doa yang dibaca Nabi ﷺ ketika berbuka puasa. Salah satu doa yang shahih dan paling sering diamalkan adalah,

Baca Juga: Hikmah Puasa Ramadhan: 7 Manfaat Dunia dan Akhirat

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

“Dzahaba zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru in syaa Allah.”

Dalam hadis lain Nabi SAW bersabda, “Telah hilang rasa haus, urat-urat telah basah, dan pahala insya Allah akan tetap ada.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, dan dihasankan oleh Al-Albani)

Doa ini penuh makna. Ia mengingatkan bahwa rasa haus dan lapar hanyalah sementara, namun pahala dari Allah akan kekal. Kata-kata itu bukan sekadar ucapan, melainkan pengakuan penuh syukur atas nikmat Allah yang telah mengizinkan kita menyelesaikan ibadah puasa pada hari itu.

Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan Sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW

Makna Spiritual di Balik Doa

Setiap kata dalam doa ini membawa pesan mendalam:

  1. “Telah hilang rasa haus” – tanda syukur bahwa ujian menahan dahaga seharian telah Allah ringankan.

  2. “Urat-urat telah basah” – simbol kehidupan baru setelah seharian menahan diri; nikmat sederhana berupa seteguk air menjadi terasa begitu agung.

    Baca Juga: Amalan Bulan Rajab yang Bisa Mendatangkan Ampunan dan Rezeki

  3. “Pahala insya Allah tetap ada” – pengakuan bahwa balasan sejati hanya dari Allah, bukan dari manusia. Pahala itu akan Allah tetapkan sebagai tabungan abadi di akhirat.

Dengan memahami makna ini, berbuka puasa tidak lagi sekadar melepas lapar, tetapi menjadi momen renungan dan rasa syukur yang mendalam.

Sunnah Nabi dalam Berbuka Puasa

Selain doa, Rasulullah ﷺ juga memberikan teladan dalam cara berbuka puasa. Beberapa sunnah yang bisa kita amalkan antara lain:

  1. Menyegerakan berbuka setelah matahari terbenam. Nabi SAW bersabda, “Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Rahasia Malam Penuh Maghfirah dan Keutamaan

  2. Berbuka dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada maka dengan tamr (kurma kering), jika tidak ada juga maka dengan air putih. (HR. Abu Dawud)

  3. Berdoa sebelum makan dan minum, memohon keberkahan dari Allah ﷻ.

Sunnah-sunnah ini tampak sederhana, tetapi sarat makna. Berbuka dengan kurma misalnya, bukan hanya tradisi, tetapi juga menyehatkan. Kurma mengandung gula alami yang cepat mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.

Waktu Emas untuk Berdoa

Selain doa khusus berbuka, waktu menjelang berbuka juga merupakan saat terbaik untuk memanjatkan doa-doa pribadi. Di sinilah kita bisa memohon ampunan, kesehatan, kelapangan rezeki, serta keselamatan dunia akhirat. Bahkan, momen berbuka sering disebut sebagai “detik emas Ramadhan” karena doa saat itu memiliki keistimewaan tersendiri.

Baca Juga: Amalan Malam Nisfu Syaban yang Membuka Pintu Ampunan Allah

Bayangkan, ketika adzan Maghrib berkumandang, kita duduk dengan hati khusyuk, segelas air di tangan, lalu bibir kita basah oleh doa. Inilah saat yang tidak boleh disia-siakan. Jangan hanya sibuk menyiapkan hidangan, tetapi juga siapkan hati untuk bermunajat kepada Allah ﷻ.

Menjadikan Doa sebagai Sarana Mendekat kepada Allah

Doa berbuka puasa adalah simbol keintiman seorang hamba dengan Rabbnya. Di momen itu, kita menyadari betapa lemahnya diri tanpa pertolongan Allah. Seharian menahan lapar dan dahaga menjadi latihan untuk mengendalikan nafsu. Ketika berbuka, kita kembali kepada Allah dengan penuh kerendahan hati.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah lebih gembira dengan taubat seorang hamba-Nya daripada seseorang di padang pasir yang menemukan kembali untanya setelah hilang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika taubat saja membuat Allah gembira, maka doa seorang hamba yang berpuasa—yang penuh kesungguhan dan pengorbanan—lebih layak lagi untuk mendapatkan rahmat-Nya.

Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab: Keutamaan, Niat, dan Tata Caranya

Menghidupkan Ramadhan dengan Doa

Mari jadikan Ramadhan sebagai momentum memperbanyak doa, terutama saat berbuka. Jangan biarkan momen itu lewat begitu saja tanpa zikir dan munajat. Sampaikan doa untuk diri sendiri, keluarga, saudara-saudara kita, bahkan untuk umat Islam di seluruh dunia.

Doa yang dipanjatkan dengan tulus di bulan mulia ini bukan hanya menentramkan jiwa, tetapi juga membuka jalan datangnya keberkahan. Semoga dengan doa-doa itu, Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalani Ramadhan dengan penuh keimanan, dan semoga kita termasuk hamba yang diampuni dosa-dosanya.

Doa buka puasa bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian penting dari ibadah Ramadhan yang sarat makna. Dengan membaca doa sesuai sunnah Nabi ﷺ, kita bukan hanya mengikuti jejak beliau, tetapi juga menyempurnakan ibadah puasa.

Setiap tegukan air dan suapan pertama makanan berbuka menjadi saksi cinta Allah kepada hamba-Nya. Maka, mari kita hidupkan momen berbuka dengan doa, rasa syukur, dan keikhlasan. Semoga Ramadhan ini membawa kita lebih dekat kepada Allah ﷻ, membersihkan hati, dan menuntun kita menuju derajat takwa.[]

Baca Juga: Amalan Isra Mi’raj yang Dianjurkan Agar Meraih Pahala Besar

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Artikel