أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
“Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil” (Q.S. Al-Baqarah [2] 67).
Perintah Allah tentang penyembelihan sapi betina dianggap permainan oleh kaum Nabi Musa alaihissalam. Musa sudah meyakinkan kepada kaumnya bahwa Allah Subhana Wa Ta’ala benar-benar memerintahkan hal itu. Akan tetapi mereka terus menerus memperolok-olok Musa, bahkan menganggap Musa sebagai orang yang tidak sehat akalnya (bodoh). Karena itu Musa memohon kepada Allah agar dijauhkan dari sifat-sifat kaumnya yang selalu menertawakan perintah-perintah-Nya dan berlaku acuh tak acuh terhadap ketentuan-Nya.
Baca Juga: Ketika Lobi Yahudi Mulai Rapuh
Jadi, yang dimaksud dengan jahil di atas yaitu orang-orang yang mempermainkan perintah Allah dan hanya mau mengikuti hawa nafsunya sendiri. Bila perintah Allah berlawanan dengan keinginannya dan hawa nafsunya, perintah itu ditolak. Akan tetapi, jika sejalan dengan hawa nafsunya, maka perintah atau tuntunan agama tersebut dijalankan. Musa tidak mau termasuk golongan orang-orang seperti itu.
Doa di atas memberikan pelajaran kepada kita antara lain:
Agar kita menjauhi orang-orang yang berbuat dosa.
Agar kita menjauhi segala macam perbuatan yang dapat merusak akhlak yang baik, sehingga menghilangkan keinginan kita untuk mengikuti akhlak yang baik.
Baca Juga: Jangan Remehkan Kekuatan Doa Orang-orang Lemah
Agar kita suka mendengarkan nasehat-nasehat yang baik sehingga bisa memahami mana perbuatan jahil dan mana perbuatan yang benar.
Agar kita menjauhi lingkungan kerja yang bersuasana akhlak kurang baik.
Dengan cara demikian, insya Allah permohonan kita untuk dijauhkan dari orang jahil akan dikabulkan oleh Allah. (P09).