LAILATUL Qadar, satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan (Surat Al-Qadar ayat 3), menjadi malam yang sangat dinanti oleh orang-orang yang berpuasa Ramadhan.
Lalu, apa yang dibaca pada malam-malam datangnya Lailatul Qadar? Disebutkan di dalam hadits :
عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ تَقُولِينَ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya : Dari ‘Aisyah, bahwasanya dia bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah pendapat Anda jika saya mendapatkan Lailatul Qadar? Apakah yang mesti saya baca?” Jawab beliau, “Bacalah (doa), “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah. Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, suka memaafkan, maka maafkanlah aku”. (HR Ibnu Majah dan Ahmad dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha).
Baca Juga: Falafel Gantikan Daging jadi Menu Utama Berbuka Puasa Warga Gaza
Karena itu, maka marilah kita hidup-hidupkan malam-malam Ramadhan dengan ibadah, seperti shalat tarawih, bertadarus Al-Quran, berdzikir, dan berdoa. Termasuk berbuat amal kebaikan, seperti mengeluarkan zakat, berinfak dan bersedekah, membantu mereka yang memerlukan, memberikan solidaritas untuk saudara-saudara yang tertindas, seperti di Palestina.
Jika kita berusaha mencari Lailatul Qadar dengan cara menghidupkan malam-malam Ramadhan dengan amal ibadah dan kebajikan maka kita akan mendapatkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:
مَنْ يَقُمْ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فَيُوَافِقُهَا
Artinya : “Barangsiapa yang menghidupkan Lailatul Qadar, maka ia mendapatkannya“. (HR Muslim).
Baca Juga: Memaknai Nuzulul Quran Sebagai Pedoman Hidup
Adapun pahala meraih Lailatul Qadar, disebutkan di dalam hadits :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِإِيْمَاناًوَاحْتِسَاباً،غُفِرَلَهُ مَاتَقَدَّمُ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadar atas dorongan iman dan mengharap balasan (dari Allah), diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu”. (H.R. Bukhari, An-Nasa’i dan Ahmad).
Allah memberitakan bahwa pada malam tersebut para Malaikat dipimpin oleh Malaikat Jibril turun ke bumi. Hal ini menunjukkan betapa mulia dan pentingnya malam tersebut, karena tidaklah para malaikat itu turun kecuali karena perkara yang besar.
Baca Juga: Aceh Besar Juara Umum Musabaqah Tunas Ramadhan
Kemudian Allah menyebutkan kondisi malam Lailatul Qadar dengan firman-Nya:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Artinya: “Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar”. (Q.S. Al-Qadar [97]: 5).
Allah mengatakan, di malam itu penuh kesejahteraan, dan ini merupakan bukti tentang kemuliaan, kebaikan, dan barakahnya.
Baca Juga: Kisah SMAN 1 Bumiayu Semai Kebersamaan Melalui Takjil dan Lomba Islami
Begitulah, pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Allah, untuk mengatur segala urusan. Banyaknya malaikat yang turun pada malam ini, menunjukkan banyaknya berkah yang terdapat padanya.
Mereka para Malaikat turun untuk mengatur segala urusan hamba-hamba-Nya. Dalam artian, menurut Imam Mujahid dikatakan, “Malam kesejahteraan untuk mengatur semua urusan.”
Imam Qatadah mengatakan, “Pada malam itu semua urusan diputuskan, berbagai ajal dan rizki juga ditetapkan, sebagaimana yang difirmankan Allah Ta’ala: fiihaa yufraqu kullu amrin hakiim (Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Ad-Dukhaan : 4).
Semoga Allah membimbing dan menguatkan kita untuk istiqamah dalam ibadah dan amalan kebaikan, terutama pada sepuluh malam yang akhir bulan suci Ramadhan. Semoga kita mendapatkan barakah Lailatul Qadar. Aamiin. []
Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih pada Bulan Ramadhan
Mi’raj News Agency (MINA)