Al-Quds, 12 Dzulhijjah 1435/6 Oktober 2014 (MINA) – Suasana gembira penuh suka cita setelah memendam kerinduan sekian lama akhirnya terwujud, hal itu nampak dari wajah-wajah jamaah dari Jalur Gaza saat memasuki Masjid Al-Aqsa di Al-Quds, Palestina. Sehingga suasana bahagia di hari Idul Adha 1435 yang jatuh pada hari Sabtu itu makin lengkap.
Sungguh wajar, karena kerinduan itu baru terwujud setelah 14 tahun lamanya, akibat adanya larangan dari Israel bagi warga Gaza untuk berkunjung ke masjid suci ke tiga dan merupakan kiblat pertama ummat Islam ini.
Mereka tampak menyebar dan melakukan shalat di beberapa tempat sekitar masjid, termasuk di emper masjid. Mereka juga secara teliti memperhatikan fitur-fitur yang ada di masjid, terutama mereka yang baru pertama kalinya berkunjung meski usianya tidak muda lagi.
Selama ini kebebasan mereka untuk berkunjung ke Al-Aqsa telah dirampas oleh larangan Israel, sehingga mereka nampak menangis menumpahkan segala perasaan ketika dapat mengunjungi Al-Aqsa. Doa-doa yang mereka panjatkan penuh khusyu’ disertai linangan air mata yang menggambarkan kesungguhan dan harapan yang sangat kuat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Baca Juga: Tak Ada Tempat Aman, Pengungsi Sudan di Lebanon Mohon Dievakuasi
Para jamaah berdoa di Al-Aqsa pada waktu siang, bacaan ayat-ayat suci Alquran juga mereka lantunkan dengan tartil. Mereka juga tampak tak henti-hentinya mengulangi setiap ibadahnya, dalam setiap doanya juga selalu memohon untuk pembebasan Al-Quds dan Al-Aqsa serta dicabutnya blokade atas Jalur Gaza. Dan yang paling utama mereka berharap dapat setiap saat bebas berkunjung ke Al-Aqsa.
Mudir (Direktur) Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Kisswani dalam wawancaranya dengan Ma’an News yang dikutip Mi’raj Islamic Agency (MINA) mengatakan, sebanyak 320 penduduk Jalur Gaza telah dapat memasuki Al-Aqsa menjelang siang hari, mereka melaksanakan shalat dan memanjatkan doa di Al-Aqsa pada siang itu. Dengan didampingi oleh petugas Masjid Al Aqsa mereka berkeliling sekitar masjid, petugas juga juga memberi mereka kitab suci Al-Quran sebagai suvenir.
Menurutnya, mereka semua yang diperbolehkan mengunjungi Al-Aqsa oleh Israel, adalah para lansia yang telah berusia lebih dari 60 tahun laki-laki dan perempuan.
“Kunjungan rakyat Gaza ke Masjid Al-Aqsa sektor saat ini adalah karunia dari Allah, setelah sebelumnya selama hampir dua bulan mengalami agresi Israel, dan hari ini rakyat Gaza dapat berkunjung di Al-Quds (Yerusalem) dan Masjid Al-Aqsa,” kata Kiswani.
Baca Juga: Pengungsi Sudan Menemukan Kekayaan Di Tanah Emas Mesir
Kehadiran jamaah dari Gaza yang cukup banyak itu lebih menegaskan akan kecintaan rakyat Palestina pada Kiblat pertama ummat Islam tersebut, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an dalam Surah Al-Isra, dan juga disebutkan dalam sunnah Nabi yang mulia.
Sheikh Kisswani juga mengungkapkan kegembiraannya yang sangat dan berharap orang-orang dari segala penjuru Gaza dapat berkunjung dan memasuki Masjid Al-Aqsa setelah adanya larangan selama 14 tahun oleh pendudukan Israel.
“Hari ini orang-orang dari Gaza dapat menghirup udara Yerusalem dan Al-Aqsa, hari ini menyambut para orang tua dan orang-orang tetap teguh,” katanya.
Lebih dari itu Sheikh Kisswani juga berharap untuk terus meninggikan kibaran bendera kemenangan di atas Masjid Al-Aqsa pada hari raya mendatang baik Iddul Adha maupun Iddul Fitri, dan masjid akan terbuka untuk semua orang Palestina juga ummat Islam umumnya, sehingg mereka dapat bebas beribadah dan berdoa di dalamnya setiap saat. (T/R11/R03 )
Baca Juga: Terowongan Silaturahim Istiqlal, Simbol Harmoni Indonesia
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Bukit Grappela Puncak Eksotis di Selatan Aceh