Oleh Bahron Ansori, Wartawan MINA
رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS. Hud: 47)
Doa di atas adalah doa yang dipanjatkan kepada Allah Ta’ala agar diberi perlindungan dari sesuatu yang diminta tapi kita tidak mengetahui hakikat sesuatu yang diminta itu. Semoga dengan doa itu, setiap yang kita minta kepada Allah Ta’ala adalah sesuatu yang baik akibat kesudahannya.
Tak sedikit, orang yang meminta sesuatu kepada Allah, tapi ia sendiri belum mengetahui apakah yang dimintanya itu adalah suatu kebaikan. Bisa jadi yang ia minta adalah hal yang baik, tapi tidak ada yang pernah tahu hal yang menurut kita baik itu akan baik pula pada akhirnya.
Baca Juga: Ada Apa dengan Terpilihnya Trump?
Ada orang yang meminta dijadikan orang kaya. Namun, apa yang terjadi. Setelah ia kaya, justeru bukan semakin merendah dihadapan Allah dan manusia. Sebaliknya, ia menjadi sombong layaknya seorang Qorun umat Nabi Musa AS, wallahua’lam. (A/RS3/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang