BULAN Sya’ban adalah bulan yang seringkali terlewatkan oleh banyak kaum muslimin. Padahal, bulan ini memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Ia datang di antara Rajab yang mulia dan Ramadhan yang agung. Rasulullah SAW memberi perhatian besar terhadap bulan ini, terutama malam pertengahannya, yaitu malam Nisfu Sya’ban. Malam ini menjadi momentum emas untuk memperbanyak doa, memohon ampunan, serta menata hati agar semakin dekat kepada Allah.
Keutamaan Malam Nisfu Sya’ban
Malam Nisfu Sya’ban adalah malam ke-15 di bulan Sya’ban. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya’ban, lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, al-Baihaqi, dan lainnya).
Hadis ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah. Pada malam itu, pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya. Namun, ada dua golongan yang tidak mendapatkan ampunan, yaitu orang yang menyekutukan Allah dan orang yang menyimpan dendam kepada sesama. Hal ini mengajarkan kita pentingnya menjaga tauhid serta membersihkan hati dari kebencian.
Doa Nisfu Sya’ban
Di antara amalan yang dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban adalah memperbanyak doa. Tidak ada doa khusus yang wajib, sebab doa apapun boleh dipanjatkan. Namun, para ulama menuliskan doa-doa yang biasa dibaca kaum muslimin pada malam itu. Salah satunya adalah:
Baca Juga: Hikmah Puasa Ramadhan: 7 Manfaat Dunia dan Akhirat
اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُودًا أَوْ مُقَتَّرًا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ، فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ شَقَاوَتِي وَحِرْمَانِي وَطَرْدِي وَاقْتِتَارَ رِزْقِي، وَأَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ، فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ: {يَمْحُوا اللَّهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ}
Artinya:
“Ya Allah, jika Engkau telah menetapkan diriku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka, terhalang dari kebaikan, terusir, atau disempitkan rezekinya, maka hapuslah ya Allah dengan karunia-Mu segala ketetapan itu. Tetapkanlah diriku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang berbahagia, diberi rezeki, dan diberikan taufik untuk berbuat kebaikan. Sesungguhnya Engkau berfirman dalam Kitab-Mu yang diturunkan: Allah menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki); dan di sisi-Nya-lah Ummul Kitab.” (QS. Ar-Ra’d: 39).
Doa ini sangat menyentuh, karena berisi permohonan agar Allah mengganti takdir buruk dengan takdir yang baik. Inilah harapan setiap muslim: hidup bahagia di dunia, dan selamat hingga akhirat.
Amalan-Amalan Nisfu Sya’ban
Selain doa, ada beberapa amalan yang dapat dikerjakan di malam Nisfu Sya’ban:
-
Shalat Sunnah
Shalat sunnah di malam Nisfu Sya’ban dapat dilakukan sebagaimana shalat sunnah malam lainnya. Tidak ada jumlah rakaat tertentu yang diwajibkan. Intinya adalah menghidupkan malam dengan ibadah, sebagaimana Rasulullah ﷺ banyak beribadah di bulan ini.Baca Juga: Cinta Dunia Negara-negara Arab: Hanya Omong Kosong Soal Derita Palestina
-
Membaca Al-Qur’an
Nisfu Sya’ban juga menjadi momentum untuk memperbanyak tilawah. Membaca Al-Qur’an bukan hanya mengalirkan pahala, tetapi juga melembutkan hati yang keras. Rasulullah ﷺ dan para sahabat sangat mencintai Al-Qur’an, dan malam ini bisa menjadi titik awal memperbanyak bacaan menjelang Ramadhan. -
Memohon Ampunan
Karena malam Nisfu Sya’ban adalah malam ampunan, maka perbanyaklah istighfar. Rasulullah ﷺ bersabda: “Beruntunglah orang yang memenuhi buku catatannya dengan istighfar.” (HR. Thabrani). Maka jangan sia-siakan malam ini tanpa istighfar yang tulus. -
Bersihkan Hati dari Permusuhan
Salah satu syarat utama mendapat ampunan adalah hati yang bersih dari kebencian. Karenanya, malam ini sebaiknya dijadikan momen untuk saling memaafkan, menyambung silaturahim, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Menyambut Ramadhan dengan Hati Bersih
Hakikat amalan Nisfu Sya’ban adalah persiapan menyambut Ramadhan. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya’ban. Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa di bulan yang lebih banyak daripada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Keutamaan Bulan Rajab: Amalan Sunnah dan Pahalanya
Hal ini menunjukkan bahwa Nisfu Sya’ban adalah pintu masuk menuju Ramadhan. Seperti seorang tamu agung yang sebentar lagi datang, kita harus mempersiapkan diri. Membersihkan hati, memperbanyak doa, serta memperkuat ibadah di malam ini menjadi bekal untuk menjalani Ramadhan dengan lebih khusyuk.
Hikmah Nisfu Sya’ban
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari malam Nisfu Sya’ban:
-
Allah Maha Pengampun, maka jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya.
-
Pentingnya menjaga hati agar tidak dipenuhi kebencian dan dendam.
Baca Juga: Keutamaan Bulan Ramadhan yang Membuat Umat Islam Rindu Menyambutnya
-
Doa mampu mengubah takdir buruk menjadi baik, sesuai dengan izin Allah.
-
Setiap amalan kecil di malam ini dapat menjadi cahaya yang menerangi hidup kita.
Nisfu Sya’ban adalah malam penuh harapan. Malam di mana doa-doa dipanjatkan, air mata pertobatan mengalir, dan hati kembali bersih. Tidak ada seorang pun yang tahu apakah ia masih bisa bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Karenanya, jadikan malam ini sebagai kesempatan terbaik untuk bertaubat, berdoa, dan memperbaiki hubungan dengan Allah serta sesama manusia.
Semoga kita semua termasuk hamba-hamba yang diampuni pada malam Nisfu Sya’ban. Semoga Allah menetapkan kita dalam catatan takdir-Nya sebagai orang yang bahagia, diberi rezeki luas, dan dimudahkan dalam kebaikan. Dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadhan dalam keadaan sehat, beriman, dan penuh semangat beribadah.[]
Baca Juga: Keutamaan Puasa Rajab Lengkap dengan Dalilnya
Mi’raj News Agency (MINA)