Oleh Bahron Ansori, Wartawan MINA
BEGINILAH hidup. Ujian demi ujian datang silih berganti. Ujian yang satu belum juga selesai, ujian baru bermunculan di depan mata. Sampai ada orang yang bicara, “Hidupku sulit. Selalu saja ada ujian. Belum lagi selesai ujian ini, datang lagi ujian lain.” Salah satu bentuk ujian yang pasti dialami oleh anak Adam adalah ‘Kesulitan’ hidup.
Dunia terasa sempit bagi siapapun yang mendapat ujian kesulitan dalam hidupnya. Seolah hanya dialah satu-satunya yang menjadi penduduk bumi, tanpa yang lain. Saat kesulitan itu datang, seolah semua orang meninggalkannya, termasuk anak, istri dan keluarga besarnya. Tapi, semua perasaan itu tidak terjadi pada orang beriman yang meyakini segala sesuatu yang terjadi dan menimpanya adalah qadarullah (terjadi atas kehendak Allah).
Allah Maha Adil. Karena keadilan-Nya itulah maka setiap manusia dititipkannya level kesulitan yang berbeda. Adilkah Allah jika anak kecil mendapat ujian kesulitan selevel dengan orang dewasa? Tentu saja tidak. Karena Allah itu Maha Adil, maka ia menguji setiap hamba-Nya sesuai dengan kesanggupannya.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Allah Ta’ala berfirman dalam ayat 287 Surah Al Baqarah,
لَا يُكَلِّفُ ٱللَّهُ نَفۡسًا إِلَّا وُسۡعَهَاۚ لَهَا مَا كَسَبَتۡ وَعَلَيۡہَا مَا ٱكۡتَسَبَتۡۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرً۬ا كَمَا حَمَلۡتَهُ ۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَٮٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡڪَـٰفِرِينَ
“Allah tidak membebani seseorang kecuali yang sesuai dengan kemampuannya. Baginya ganjaran untuk apa yang diusahakannya, dan ia akan mendapat siksaan untuk apa yang diusahakannya. Dan mereka berkata, Ya Tuhan kami, janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami berbuat salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami tanggung jawab seperti telah Engkau telah bebankan atas orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau membebani kami apa yang kami tidak kuat menanggungnya; dan maafkanlah kami, dan ampunilah kami serta kasihanilah kami, karena Engkau-lah Pelindung kami. Maka tolonglah kami terhadap kaum kafirin.’
Kata ‘wus’aha’ (kemampuan) dipergunakan kepada manusia untuk menunjukkan keterbatasan mereka. Namun sebaliknya, jika akar kata yang sama tersebut – yakni, Wasi – (Yang Mahaluas Karunianya; Yang Maha Karib) dikenakan kepada Allah, maka artinya adalah kemampuan-Nya yang tak terbatas.
Dia-lah Pemilik Segala Kekuatan. Ilmu-Nya Abadi, oleh karena itu tak tertandingi oleh manusia. Allah tidak memberikan satu pun perintah yang tidak dapat dilaksanakan. Maka wajiblah manusia melaksanakan segala perintah Tuhan. Di dalam syariat Islam, semua perintah Allah sesuai dengan fitrat alami kemampuan manusia.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Inilah Doa Itu
Berikut ini, adalah doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada umatnya agar kuat menerima ujian kesulitan hidup.
اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Ya Allah! Tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau meng-hendakinya.”
(HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, h. 106).
Baca Juga: Dentuman Perang Memisahkan Sepasang Calon Pengantin
Betapa banyak di antara manusia yang nekat bunuh diri karena ia tak mampu menerima ‘Kesulitan’ hidup. Namun, masih banyak juga saudara-saudara kita seperti di Palestina, Rohingya dan negara-negara muslim lainnya yang meski nyawa sebagai taruhannya, mereka tetap tegar, sabar dan berusaha kuat meyakini bahwa segala kesulitan yang dialami adalah salah satu cara Allah untuk memasukkannya ke dalam Surga kelak, aamiin. (A/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bela Masjid Al-Aqsa Sepanjang Masa