Oleh: Abu Mujahidah Al-Ghifary,Lc,M.E.I, Dosen STAI Al-Hidayah, Bogor
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Artinya: “Ya Allah, perbaikilah urusan agamaku yang merupakan penjaga keselamatan urusanku, perbaikilah untukku urusan duniaku yang di dalamnya terdapat mata pencaharianku, dan perbaikilah untukku urusan akhiratku yang akan menjadi tempat kembalilku. Jadikanlah hidup ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai pemutus dari setiap keburukan.” (HR. Muslim)
Do’a di atas adalah doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam kepada ummatnya untuk perbaikan segala urusan seorang hamba, yaitu meminta kepada Allah Ta’ala agar memperbaiki agama, memperbaiki urusan dunia, urusan akhirat, keberkahan hidup, dan meminta kepada Allah Ta’ala agar kematiannya dijadikan sebagai peristirahatan dari keburukan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Dalam doa ini, permintaan perbaikan agama diungkapkan pertama karena karena menjadi penentu utama nasib seorang hamba di dunia dan akhirat. Doa ini mengandung makna meminta ‘hidayah taufik’ kepada Allah Ta’ala agar ikhlas dan itiba’ karena keduanya adalah asas kebaikan agama seseorang.
D’a meminta diperbaikinya urusan dunia kepada Allah Ta’ala pada hakikatnya meminta segala fasilitas dunia yang dapat membantu untuk taat dan ibadah kepada Allah Ta’ala. Di antaranya meminta rezeki yang halal lagi berkah, ilmu yang bermanfaat, istri shalihah, anak-anak yang sholih dan sholihah, tempat tinggal yang nyaman, dan kehidupan yang bahagia.
Allah Ta’ala berfirman:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Artinya: “Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Nahl: 97)
Kemudian doa permintaan diperbaikinya urusan akhirat bermakna meminta bimbingan Allah Ta’ala agar memudahkan beramal shalih dan wafat dalam keadaan yang baik. Adapun doa permintaan keberkahan hidup adalah meminta diberkahinya jatah umur dengan beragam amal shalih.
Sedangkan maksud doa meminta menjadikan kematian sebagai peristirahatan dari keburukan yaitu kematian sebagai peristirahatan dari hiruk pikuk, kegundahan, fitnah, bencana, dan cobaan maksiat. (P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat