Oleh: Ali Farkhan Tsani, Wartawan Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency)
Salah satu keutamaan shalat Dhuha adalah adanya pahala senilai dengan 360 sedekah.
Hal ini seperti disebutkan di dalam hadits:
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
Artinya: “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim).
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Begitu besarnya keutamaan shalat Dhuha, terutama jika dikaitkan dengan karunia rezeki yang berkah, maka ada kalangan yang menyebut shalat Dhuha sebagai shalat minta rezeki.
Tentang keutamaan shalat Dhuha kaitannya dengan rezki, disebutkan di dalam hadits Qudsi :
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تُعْجِزْنِى مِنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ نَهَارِكَ أَكْفِكَ آخِرَهُ
Artinya: Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR Ahmad).
Karena itu, banyak orang berdoa secara khusus minta karunia rezeki setelah shalat Dhuha. Walaupun tentu bisa saja berdoa dengan doa apa saja, selama untuk kebaikan.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Beberapa Contoh Doa
Berikut beberapa contoh doa yang dapat dibaca setelah shalat Dhuha:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ
Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang”. (HR Bukhari).
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Doa ini sesuai pula dengan sabda Nabi pada hadits lain yang menyebutkan bahwa shalat Dhuha adalah shalat bagi orang-orang yang gemar bertaubat kepada Allah.
لَا يُحَافِظُ عَلَى صَلَاةِ الضُّحَى إِلَّا أَوَّابٌ وَهِيَ صَلَاةُ الْأَوَّابِينَ
Artinya: “Tidak ada yang bisa menjaga shalat Dhuha kecuali orang awwab (sering bertaubat). Dan shalat Dhuha adalah shalat awwabin.” (HR Ibnu Khuzaimah dan Ath-Thabrani dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Contoh doa lainnya setelah shalat Dhuha, yang cukup masyhur adalah:
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, dan keagungan adalah keagungan-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah, apabila jauh maka dekatkanlah, dengan kebenaran Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba–Mu yang shalih.”
Ulama fiqih menyebutkan, memang doa seperti ini tidak ditemukan di dalam hadits ataupun perkataan para sahabat Nabi. Namun secara umum boleh saja berdoa kepada Allah dengan doa apa saja yang diinginkan, selama tidak untuk berbuat dosa atau pemutusan hubungan kekeluargaan. Bahkan berdoa setelah shalat Dhuha, atau setelah shalat wajib, dengan bahasa sendiri juga diperbolehkan.
Adapun doa tersebut, “Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah…. dst”, itu adalah doa orang Arab yang didengar oleh ulama ketika berdoa di padang Arafah waktu musim haji.
Secara umum maksud doa tersebut adalah agar mendapatkan rezeki, dan untuk memudahkan akses meraihnya dari mana saja datangnya, dari yang jauh menjadi dekat dan dari yang sudah menjadi mudah.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Ada satu doa yang juga dapat dipanjatkan usai shalat Dhuha, yaitu:
اللَّهُمَّ اكْفِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki halal-Mu dari rezeki haram-Mu, dan cukupkan pula aku dengan-Mu daripada selain-Mu” (HR At-Tirmidzi).
Bisa juga ditambahkan doa berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezki yang halal dan amal yang diterima (HR Ibnu Majah dan Ahmad).
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Atau ada doa yang lain berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepadamu petunjuk, ketakwaan, kehormatan, dan kekayaan.” (HR Muslim dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu)
Semoga Allah membimbing kita untuk gemar melaksanakan shalat Dhuha, dan semoga Allah mengabulkan doa-doa kita. Aamiin. (A/RS2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati