Oleh : Ust. Ali Farkhan Tsani, Da’i Lembaga Bimbingan Ibadah dan Penyuluhan Islam (LBIPI) Ponpes Al-Fatah Cileungsi, Bogor, Jabar
Sehat dan sakit, silih berganti kita rasakan. Tentu masih lebih banyak sehatnya jika kita hitung sejumlah umur kita.
Teringat akan nasihat “sehatmu sebelum sakitmu” yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ini mengandung makna ketika kita sehat, maksimalkan untuk kegiatan positif dan produktif. Mulai dari ibadah mahdhah, seperti shalat (berjamaah di masjid), hingga menunaikan umrah dan haji ke tanah suci. Termasuk ibadah berdimensi sosial, seperti bersilaturahim, membantu lembaga pendidikan Islam, sampai menjenguk orang sakit.
Khusus menjenguk orang sakit, baik itu keluarga, kerabat, tetangga, maupun teman, sangat dianjurkan dalam tuntunan Islam. Bukanlah buah-buahan dan makanan yang diperlukan oleh orang yang sakit. Sebab ia mungkin saja sedang tidak memerlukan makan berlebih atau ada pantangan tertentu. Malah mungkin lebih banyak makan obat dari dokter.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Justru yang sangat diperlukan dari orang-orang yang datang menjenguknya adalah dukungan moral, motivasi untuk sembuh, bisikan kata untuk bersabar, alunan kalimat thayyibah, dan doa untuk orang sakit.
Doa untuk orang sakit, ya ini bagian terpenting dalam menjenguk orang sakit, yang akan dirasakan baik oleh orang yang sakit maupun menjadi dorongan moril bagi keluarga yang menunggunya, dengan mengaminkannya.
Dalam hal ini ada beberapa doa untuk orang sakit yang dituntunkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Di antaranya:
اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَاسَ، اشْفِهِ وَأَنْتَ الشَّافِى لا شِفَاءَ إِلا شِفَاؤُكَ، شِفَاءً لا يُغَادِرُ سَقَمًا
Artinya : “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah sakit (ini), sembuhkanlah ia, engkau adalah Dzat Yang menyembuhkan, tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan (dari)-Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan sakit.” (HR Bukhari dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha).
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pernah memohonkan perlindungan pada Allah dengan doa untuk orang sakit ini sambil mengusapkan tangan kanannya pada bagian yang sakit.
Atau dengan doa untuk orang sakit berikut :
لا بَأْسَ طَهُورٌ إِنْ شَاءَ اللَّه
Artinya: “Tidak apa-apa, suci insya Allah.” (HR Bukhari dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
Maksud dari suci atau adalah semoga dengan sakitnya dapat membersihkan, mensucikan atau menghapuskan dari dosa-dosanya.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Bisa juga dengan doa untuk orang sakit berikut :
أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ
Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Agung, Tuhan arsy yang agung, agar menyembuhkanmu maka Allah akan menyembuhkan dari sakit yang dideritanya.” (HR Abu Dawud dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘Anhu).
Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam juga pernah membaca doa untuk orang sakit ini, di sisi orang sakit sebanyak tujuh kali.
Doa untuk orang sakit minimal :
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
اللَّهُمَّ إِشْفِى
Artinya : “Ya Allah sembuhkanlah ….” (dengan menyebutkan nama yang sakit)”.
Demikian pula kalau kita yang sakit, kita pun bisa berdoa dengan doa ini sambil memegang bagian yang kita rasakan sakit. Dan bagi orang beriman jika diuji dengan sakit, maka sakitnya itu akan menggugurkan dosa-dosanya dan meningkatkan derajatnya.
Hal ini seperti disebutkan di dalam hadits :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya : “Setiap Muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, maka itu akan menghapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu).
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Pada hadits lain dikatakan :
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ وَصَبٍ ؛ وَلَا نَصَبٍ ؛ وَلَا هَمٍّ ؛ وَلَا حَزَنٍ ؛ وَلَا غَمٍّ ؛ وَلَا أَذًى – حَتَّى الشَّوْكَةُ يَشَاكُهَا – إلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Artinya : “Tidaklah seorang Mukmin tertimpa sakit, rasa capek, kekhawatiran, sedih, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti sampai pada duri yang menusuknya, itu semua akan menghapuskan dosa-dosanya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Begitulah, doa untuk orang sakit atau untuk kita sendiri saat sakit. Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat. Jikapun sedang diuji dengan sakit, semoga menjadi ladang amal sholeh dan pahala kesabaran. Aamiin. (A/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat