Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Doa, Usaha, dan Keajaiban: Rahasia Hidup Berkah

Bahron Ansori Editor : Arif R - 31 detik yang lalu

31 detik yang lalu

1 Views

Ilustrasi

HIDUP berkah bukanlah semata-mata tentang kekayaan atau keberhasilan duniawi. Hidup yang diberkahi adalah hidup yang penuh ketenangan, manfaat, dan keberlimpahan dalam segala aspek, meski tidak selalu terlihat dalam bentuk materi. Dalam Islam, keberkahan hidup erat kaitannya dengan tiga elemen utama yang saling berkaitan: doa yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan keajaiban yang Allah hadirkan sebagai balasan atas keyakinan dan kesabaran hamba-Nya.

Doa adalah komunikasi langsung antara manusia dan Tuhannya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Ghafir: 60). Ayat ini menegaskan bahwa doa bukan sekadar ritual spiritual, tetapi sebuah sarana penting untuk meraih pertolongan dan keberkahan dari Allah. Doa adalah bukti kelemahan manusia dan pengakuan bahwa segala sesuatu berasal dari kehendak Allah.

Namun, doa saja tidak cukup tanpa usaha. Islam sangat menekankan pentingnya amal dan kerja keras. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bersemangatlah terhadap apa yang bermanfaat bagimu, dan mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah.” (HR. Muslim). Ini menjadi dasar bahwa dalam Islam, spiritualitas harus berjalan beriringan dengan tindakan konkret. Usaha yang dilakukan dengan niat yang benar adalah bentuk ibadah yang mengundang keberkahan.

Dalam konteks kehidupan modern, banyak orang terjebak dalam dikotomi antara spiritual dan praktikal. Padahal, dalam ajaran Islam, keduanya tidak terpisah. Seorang muslim sejati akan menyatukan antara keyakinan dalam doa dan kesungguhan dalam usaha, karena keduanya adalah bagian dari iman. Berdoa tanpa bekerja adalah kemalasan, sementara bekerja tanpa doa adalah kesombongan.

Baca Juga: Mengapa Islam Menekankan Hidup Berjama’ah?

Ketika doa dan usaha menyatu, maka datanglah keajaiban. Keajaiban bukanlah sesuatu yang selalu spektakuler seperti kisah mukjizat para nabi. Keajaiban bisa hadir dalam bentuk yang sederhana namun bermakna: kemudahan dalam pekerjaan, hati yang tenang di tengah kesulitan, rezeki yang datang dari arah tak terduga, atau kekuatan batin dalam menghadapi cobaan hidup. Itulah tanda-tanda bahwa keberkahan sedang melingkupi hidup seseorang.

Keajaiban adalah tanda bahwa Allah merespons usaha dan doa kita dengan cara yang paling tepat. Dalam banyak kisah kehidupan, kita menyaksikan betapa orang-orang yang istiqamah dalam berdoa dan konsisten dalam berikhtiar akhirnya mendapatkan hasil yang bahkan melebihi ekspektasi mereka. Itu bukan kebetulan, melainkan bentuk rahmat dari Allah.

Perlu disadari pula bahwa waktu Allah menjawab doa tidak selalu sesuai dengan harapan kita. Kadang, Allah menunda karena Dia tahu waktu terbaik. Kadang, Allah mengganti dengan yang lebih baik. Dan kadang pula, Allah menolak permintaan kita karena Dia ingin menjaga kita dari keburukan yang tak kita ketahui. Di sinilah pentingnya sabar dan husnudzan kepada Allah, karena doa yang dikabulkan itu bagian dari skenario ilahi.

Hidup yang berkah juga erat kaitannya dengan keikhlasan dalam berdoa dan berusaha. Keikhlasan menjauhkan kita dari ambisi duniawi semata dan mengarahkan tujuan hidup untuk mencari ridha Allah. Seseorang yang ikhlas akan lebih mudah menerima hasil dari usahanya, baik itu keberhasilan maupun kegagalan, karena ia tahu semua itu dari Allah.

Baca Juga: Yahudi Memusuhi Semua Umat Manusia

Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mempraktikkan harmoni antara doa dan usaha dengan cara sederhana: memulai hari dengan shalat, menyusun rencana kerja dengan penuh semangat, dan menutup hari dengan muhasabah serta doa-doa kebaikan. Dengan konsistensi ini, maka keajaiban-keajaiban kecil akan terus berdatangan sebagai tanda keberkahan.

Banyak tokoh sukses dalam sejarah Islam yang menjadi teladan dalam hal ini. Nabi Muhammad SAW adalah figur yang paling utama. Beliau tidak hanya berdoa, tetapi juga berusaha maksimal dalam berdakwah, berperang, dan membangun peradaban. Doa beliau diiringi dengan strategi dan kerja keras yang luar biasa.

Penting pula untuk mengajak keluarga dan komunitas agar menjadikan doa dan usaha sebagai budaya hidup. Dalam sebuah rumah tangga, misalnya, keberkahan akan terasa bila ada kebiasaan berdoa bersama, saling menguatkan dalam bekerja, serta saling mendukung dalam menghadapi ujian. Di komunitas, kolaborasi spiritual dan praktikal akan menciptakan sinergi menuju kehidupan yang lebih baik.

Dalam dunia pendidikan, bisnis, bahkan politik, prinsip ini bisa diterapkan. Seorang pelajar harus menggabungkan doanya kepada Allah dengan belajar keras. Seorang pebisnis harus menyertakan Allah dalam niat dan strategi usahanya. Seorang pemimpin harus memohon petunjuk Allah dalam memutuskan kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Di sinilah letak keseimbangan antara langit dan bumi.

Baca Juga: Doa-Doa Mustajab dalam Al-Qur’an dan Sunnah

Kesimpulannya, rahasia hidup yang penuh berkah terletak pada perpaduan antara doa yang tulus, usaha yang sungguh-sungguh, dan keajaiban dari Allah yang datang sebagai buah dari iman dan kesabaran. Tiga unsur ini bukan hanya kunci sukses dunia, tapi juga jembatan menuju kebahagiaan akhirat. Maka marilah kita terus merawat kedekatan dengan Allah lewat doa, memperkuat usaha kita dengan niat yang baik, dan bersyukur atas setiap keajaiban yang hadir dalam hidup kita.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tausiyah Pernikahan, Keluarga Sakinah Cermin Kehidupan Berjamaah

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur