Rio De Janeiro, 11 Dzulqa’dah 1437/14 Agustus 2016 (MINA) – Doaa El-Ghobashy (20 tahun) asal Mesir, menjadi atlet voli panti berjilbab pertama dalam kompetisi dunia Olimpiade Rio de Janeiro, Brazil 2016.
Seragam jilbabnya telah menarik perhatian global dan terlihat sangat kontras pada cabang lomba yang umumnya mengenakan kostum bikini sebagai standar pemain voli pantai wanita.
Berbicara kepada Anadolu Agency pada Jumat (12/8) kemarin, El-Ghobashy mengatakan bahwa ia ingin memperbaiki kesalahan persepsi luas di Barat tentang Islam, dan mengatakan wanita Muslim harus terwakili di segala cabang.
“Saya menghormati mereka yang bermain voli pantai mengenakan bikini dan lawan saya pun menghormati pilihan saya untuk bermain dengan mengenakan jilbab,” ujarnya, dengan seragam Olimpiadenya yang hanya memperlihatkan tangan dan wajahnya.
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Dia menambahkan, di dunia Muslim, perempuan bermain aktif dalam olahraga seperti yang dilakukan olahraga laki-laki, khususnya di negaranya. Tercatat sekitar 5.000 perempuan bermain voli di Mesir.
“Saya menerima pesan positif di media sosial dari berbagai negara, terutama dari wanita yang mengatakan saya telah memberikan mereka keberanian dan bahwa mereka bangga padaku,” kata Al-Ghobashy.
“Saya telah membuka pintu bagi banyak perempuan untuk tetap mengenakan jilbab, dan mereka berterima kasih untuk itu,” tambahnya.
Ketika ditanya oleh sesama pemain voli sejak kapan dia memilih untuk memakai jilbab, wanita itu menjawab bahwa ia telah memakainya selama 10 tahun.
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Ini adalah pilihan pribadi dan sesuai dengan norma-norma Islam, ujar wanita kelahiran Beheira, Mesir, 8 September 1996, dengan tinggi badan 180 cm dan berat 74 kg itu.
“Sebagian besar sesama pemain telah memahami hal ini,” kata juara pertama bersama pasangannya Nada, pada Kejuaraan Voli Pantai Olimpiade Wanita Afrika 2016 itu.
El-Ghobashy, yang masih berharap untuk dapat mewakili Mesir empat tahun mendatang pada Olimpiade 2020 di Tokyo, mengatakan ia ingin dinilai oleh prestasi permainan volinya, bukan dengan apa yang dia pilih untuk memakainya.
Ia juga pernah bersama partnernya Randa, meraih prestasi juara pertama pada Kejuaraan CAVB Continental Cup 2015 dan bersama Farah juara dua CAVB Continental Cup 2015. (T/P4/P2)
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)