Gaza, MINA – Dokter Tanpa Batas (Médecins Sans Frontières/MSF) atau Doctors Without Borders menyerukan perlindungan dan evakuasi para pasien yang masih terjebak setelah pasukan Israel menyerang dan menggerebek Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Jalur Gaza.
MSF dalam sebuah pernyataannya, Selasa (20/2) mengatakan, sekitar 130 pasien dan setidaknya 15 petugas kesehatan masih berada di rumah sakit tersebut tanpa listrik atau air mengalir dan makanan terbatas. WAFA melaporkan.
MSF sangat prihatin dengan kondisi para pasien ini dan menyerukan evakuasi yang aman.
“Tim kami di RS Al-Aqsa dan RS Lapangan Rafah Indonesia siap merawat mereka jika diperlukan,” pernyataan MSF.
Situasi di Rumah Sakit Nasser adalah contoh lain bagaimana fasilitas kesehatan dibombardir satu per satu oleh Israel dalam perang Gaza, kata Guillemette Thomas, Koordinator Medis MSF untuk Palestina.
Pada dini hari tanggal 15 Februari, sebuah rudal menghantam departemen ortopedi di fasilitas tersebut yang menyebabkan kekacauan dan pembunuhan serta melukai banyak orang.
“Anggota staf kami harus meninggalkan kompleks tersebut dan meninggalkan beberapa pasien dalam kondisi parah,” lanjut pernyataan.
“Kami hanya memiliki sedikit informasi mengenai staf medis dan pasien yang tersisa serta kondisi mereka,” imbuhnya.
MSF melaporkan setelah berpekan-pekan pertempuran sengit di dekat rumah sakit, di mana staf medis, pasien, dan pengungsi terjebak di dalam kompleks dengan akses yang sangat terbatas terhadap pasokan penting.
“Masih banyak orang yang terluka akibat pemboman hebat di Khan Yunis,” imbuhnya.(T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)