Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DOKTER NORWEGIA BERSUMPAH TERUS BANTU WARGA PALESTINA

Rudi Hendrik - Sabtu, 22 November 2014 - 02:57 WIB

Sabtu, 22 November 2014 - 02:57 WIB

726 Views

Dokter Norwegia Mads Gilbert bersumpah akan terus bantu warga Palestina. (Foto: AA)
<a href=

Dokter Norwegia Mads Gilbert bersumpah akan terus bantu warga Palestina. (Foto: AA)" width="300" height="203" /> Dokter Norwegia, Mads Gilbert bersumpah akan terus bantu warga Palestina. (Foto: AA)

Sarajevo, Bosnia and Herzegovina, 28 Muharram 1436/21 November 2014 (MINA) – Seorang dokter Norwegia yang dilarang Israel memasuki Gaza, mengatakan Jumat (21/11), dia berjanji akan terus bekerja membantu warga Palestina.

Mads Gilbert mengatakan, ia secara permanen dilarang berada di wilayah yang diduduki bulan lalu, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Meskipun ia mengaku memiliki semua dokumen yang diperlukan, tapi polisi Israel tidak mengizinkannya menyeberang ke Gaza.

“Ketika saya bertanya alasan mengapa saya tidak boleh menyeberangi perbatasan, polisi Israel membalas dengan mengatakan ‘alasan keamanan’,” kata Gilbert dalam sebuah wawancara. “Mereka mengatakan, mereka telah menerima instruksi dari otoritas yang lebih tinggi tentang masalah ini.”

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

Gilbert mengatakan ia ingin membantu orang di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Ia memandang keputusan Israel tidak dapat diterima.

Dokter Gilbert mendapat perhatian dunia ketika ia membuat surat terbuka untuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang ditulisnya selama serangan Israel di Gaza awal tahun ini.

“Obama, apakah Anda punya hati?” tulis Gilbert dalam suratnya. “Saya mengundang Anda untuk menghabiskan satu malam, hanya satu malam, dengan kami di Rumah Sakit Al Shifa. Saya yakin, 100 persen, itu akan mengubah sejarah. Tidak ada yang dengan hati dan kekuasaan bisa pergi dari malam di Al Shifa tanpa bertekad untuk mengakhiri pembantaian rakyat Palestina.”

Gilbert mengatakan, ia masih berharap kembali ke Gaza secepat mungkin. Dia mengatakan, pihak berwenang Norwegia bekerja untuk membantu mengubah keputusan itu dan ia tahu bahwa larangan tersebut tidak mungkin untuk seumur hidup, tapi sampai ketika kondisi telah berubah. (T/P001/P2)

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

Rekomendasi untuk Anda