Cagliari, MINA – Seorang dokter Palestina terkenal bernama Nabeel Khair (62) meninggal di kota Cagliari, ibu kota Sardania, pada Rabu (8/4) karena penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus corona baru, maka orang-orang di pulau itu pun bersedih.
Nabeel adalah salah seorang dokter pertama menempatkan posisinya di garis depan dalam perang melawan penyakit mematikan itu.
Awal Maret, Khair dinyatakan positif terpapar virus corona, demikian dikutip dari Palestine Chronicle.
Dokter Palestina itu terkenal di komunitas orang Palestina karena pekerjaan aktifnya di dalam organisasi Ponti non Muri, yang bertujuan menciptakan “jembatan antara Sardinia dan Palestina melalui bahasa universal seperti musik, budaya, dan olahraga.”
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Berkat kerja organisasi itu, banyak delegasi Palestina, sebagian besar atlet wanita, datang ke Italia untuk berpartisipasi dalam berbagai acara olahraga.
Wali Kota Tonara mengatakan kepada surat kabar Unione Sarda, dokter Nabeel tiba di Tonara (kota di Pulau Sardinia) pada bulan Februari, “setelah upaya masyarakat yang sangat panjang untuk mendapatkan bantuan perawatan kesehatan.”
Dalam sebuah pernyataan, organisasi Ponti non Muri menulis di Facebook: “Teman kita Nabeel sudah pergi. Tetapi ingatan akan suaranya yang dalam, antusiasmenya, tawanya, dan senyumnya akan tetap bersama kita selamanya; terutama, kita tidak akan melupakan matanya dan berlinang air mata setiap kali dia berbicara tentang tanah kelahirannya, Palestina.”
“Kami sedih dan tak bisa berkata-kata sekarang, tetapi kami akan menepati janji kami, saudara terkasih Nabeel: setiap hari, kami tidak akan pernah berhenti berbicara tentang Palestina, tentang Palestina yang bebas.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon