Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DOKTER RELAWAN DARI NEW YORK TERINFEKSI EBOLA

Rudi Hendrik - Jumat, 24 Oktober 2014 - 19:33 WIB

Jumat, 24 Oktober 2014 - 19:33 WIB

478 Views

CRAIG SPENCER
Craig Spencer, slah satu dokter di Doctors Without Borders yang terinfeksi Ebola di New York City (Foto: Al Jazeera)
<a href=

Craig Spencer, slah satu dokter di Doctors Without Borders yang terinfeksi Ebola di New York City (Foto: Al Jazeera)" width="200" height="200" /> Craig Spencer, slah satu dokter di Doctors Without Borders yang terinfeksi Ebola di New York City (Foto: Al Jazeera)

New York, 30 Dzulhijjah 1435/24 Oktober 2014 (MINA) – Seorang dokter relawan kemanusiaan, anggota organisasi medis Doctors Without Borders, yang baru kembali dari Afrika Barat,  positif terinfeksi Ebola sebagai hasil uji  di sebuah rumah sakit New York City, Walikota Bill de Blasio mengkonfirmasi Jumat pagi (24/10).

Departemen Kesehatan dan Mental New York City mengatakan dalam sebuah pernyataan Kamis, dokter itu mengalami demam dan gejala gangguan saluran pencernaan, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

Dewan Kota New York Mark Levine mengatakan, dokter itu bernama Craig Spencer yang tinggal di kawasan Harlem Manhattan.

“Seseorang di New York City, yang baru-baru ini bekerja dengan kami di Doctors Without Borders di salah satu negara yang terkena dampak Ebola di Afrika Barat, memberitahu kantor kami pagi ini untuk dilaporkan setelah mengalami demam,” Doctors Without Borders mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

“New York tidak memiliki alasan untuk khawatir. Setiap rumah sakit di kota ini disiapkan untuk kasus pasien lain ke depannya,” kata Walikota de Blasio.

Gubernur Negara Bagian New York, Mario Cuomo, juga mengatakan, prosedur yang tepat sedang dilakukan dalam mengobati pasien.

“Situasi di bawah kontrol,” katanya menegaskan.

Departemen Kesehatan mengatakan, pasien yang kembali ke Amerika Serikat dalam 21 hari terakhir, sedang dirawat di Rumah Sakit Bellevue. Masa 21 hari adalah masa inkubasi maksimum untuk Ebola.

Baca Juga: DK PBB Berikan Suara untuk Rancangan Resolusi Gencatan Genjata Gaza

Bellevue adalah sebuah rumah sakit kota bersejarah yang merupakan salah satu dari delapan rumah sakit di negara bagian New York yang awal bulan ini ditunjuk sebagai bagian dari rencana kesiapan menghadapi Ebola. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Kepada Sekjen PBB, Prabowo Sampaikan Komitmen Transisi Energi Terbarukan

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Feature
Afrika
Amerika
Afrika