Vatikan, 20 Dzulhijjah 1435/14 Oktober 2014 (MINA) – vatikan/">Dokumen Vatikan menyebut homoseksual memiliki “karunia dan kualitas” dan mempertanyakan, apakah Katolik bisa menerima kaum gay dan mengakui aspek-aspek positif dari pasangan sesama jenis itu.
Kelompok hak asasi gay Katolik Roma di seluruh dunia, memuji proposal Senin itu sebagai terobosan, tetapi kelompok konservatif Gereja menyebutnya sebagai pengkhianatan terhadap nilai-nilai keluarga tradisional, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Dokumen yang disiapkan setelah seminggu diskusi tentang keluarga di majelis 200 uskup itu mengatakan, Gereja harus menantang diri untuk menemukan “ruang persaudaraan” bagi kaum homoseksual tanpa mengorbankan ajaran Katolik tentang keluarga dan pernikahan.
Dokumen pengajuan itu bukan berarti sebagai sinyal perubahan kecaman Gereja terhadap tindakan homoseksual atau pernikahan gay.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dokumen dibacakan pada pertemuan tertutup di hadapan Paus Francis.
“Homoseksual memiliki karunia dan kualitas untuk ditawarkan kepada komunitas Kristen: apakah kita bisa menerima orang-orang ini, menjamin mereka untuk ruang yang lebih dalam di masyarakat kita. Seringkali mereka berharap ada Gereja yang mau menyambut mereka,” kata dokumen itu.
“Apakah masyarakat kita mampu membuktikan, menerima dan menghargai orientasi seksual mereka, tanpa mengorbankan ajaran Katolik pada keluarga dan pernikahan?”
Disebutkan bahwa 1,2 milyar anggota Gereja harus melihat perkembangan posisi homoseksual sebagai “tantangan pendidikan yang penting” bagi institusi global.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
New Ways Ministry, kelompok hak asasi gay Katolik terkemuka di Amerika Serikat, menyebut dokumen itu sebagai “langkah maju”. Hal senada dinyatakan pula oleh QUEST, kelompok hak asasi gay Katolik yang berbasis di London.
Tapi John Smeaton, pendiri kelompok konservatif Voice of the Family, mengatakan mereka yang mengendalikan sinode (dewan gereja) telah mengkhianati orang Katolik di seluruh dunia.
Dia menyebutnya itu sebagai “salah satu dokumen resmi terburuk yang pernah disusun dalam sejarah Gereja”.
vatikan/">Dokumen Vatikan akan menjadi dasar diskusi minggu kedua dan yang terakhir dari majelis uskup yang dikenal sebagai sinode. (T/P001/R11)
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)