Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Rawat Silat Sebagai Budaya Indonesia

Lailatul Mukarromah - Ahad, 5 Januari 2020 - 01:18 WIB

Ahad, 5 Januari 2020 - 01:18 WIB

7 Views

Jakarta, MINA – Lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa mengajak masyarakat melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia.

“Mari kita rawat pencak silat sebagai budaya bangsa yang menjadi identitas bangsa Indonesia,” kata Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyith Madjidi, pada acara pentas dan peluncuran buku “The Power of Silat“, di DMall Depok, Sabtu (4/1).

Tokoh pencak silat internasional Mayjen TNI Purn Dr Eddie M Nalapraya mengapresiasi Dompet Dhuafa yang turut mengembangkan pencak silat. Ia juga mengapresiasi buku “The Power of Silat” yang ditulis Herman Budianto, Ketua Kampung Silat Jampang Dompet Dhuafa.

Eddie mengatakan, silat adalah untuk kehidupan. Pencak silat bukan untuk beladiri tapi untuk kehidupan, untuk menjaga akhlak yang baik. Silat juga untuk beladiri dan kesehatan. Silat untuk kesejahteraan. Demikian keterangan tertulis yang diterima MINA.

Baca Juga: Komite Olimpiade Palestina Kecam Pembongkaran Akademi Olahraga di Yerusalem

“Dalam silat ada aspek keamanan dan kesejahteraan, Ini bisa menjadi ketahanan bangsa Indonesia,” tambahnya.

“Kini sudah ada 70 negara yang menggemari silat. Dan silat sudah diakui oleh badan dunia UNESCO. Kita harus kembangkan,” kata Eddie yang menjadi guru besar silat Indonesia.

Ia mengajak generasi muda untuk belajar dan mencintai budaya silat. Eddie mengajak pemuda Indonesia mempejari silat, termasuk dari buku dan juga youtube.

“Coba buka di Youtube ada Ksatria Bangsa, dan perjalanan silat menuju UNESCO,” jelas Eddie.

Baca Juga: Timnas Futsal Putri Indonesia Menang Telak, Raih 7-0 Lawan Myanmar

Herman Budianto menjelaskan, Dompet Dhuafa mendorong dan melestarikan silat melalui Kampung Silat Jampang.

“Kami melalui Dompet Dhuafa memiliki keprihatinan terhadap pengembangan silat,” katanya.

Pada tahun 2008 mengumpulkan para guru silat untuk mengembangkan silat. “Kami tidak ingin silat mati obor, gurunya meninggal silat turut mati,” jelasnya.

Buku The Power of Silat untuk mengajak masyarakat agar silat memberikan manfaat. Pencak silat memberikan dampak positif dalam kehidupan. (R/R11/RI-1)

Baca Juga: Timnas Indonesia Bantai Arab Saudi 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda