Wellington, MINA – Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan MARS., menyatakan mengecam keras atas penembakan massal yang terjadi pada jamaah shalat Jumat di Masjid Al Noor dan Linwood, Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3) sekitar pukul 14.30 waktu setempat.
“Selain itu dengan peristiwa ini Dompet Dhuafa melalui pemerintah atas nama rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” kata Imam dalam keterangan tertulisnya yang diterima MINA, Jumat.
Hingga kini menurut pemantauan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Wellington, terus mengikuti perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit dan perhimpunan pelajar Indonesia setempat.
Imam mengatakan, sementara corp Dai Dompet Dhuafa New Zeland telah terhubung dengan Amir Syamsulaksana, pimpinan Himpunan Umat Muslim Indonesia-Aucland (HUMIA).
Baca Juga: Iran Akan Usir 2,5 Juta Migran Afghanistan Hingga Akhir Tahun
Amir mengatakan, polisi telah mengamankan semua masjid dan madrasah atau Islamic Center yang ada di Wellington, bahkan ada himbauan untuk sementara ini tidak ke Masjid ataupun melakukan kegiatan di ruang terbuka.
Terdapat 331 WNI di Christchurch, termasuk 134 mahasiswa. Jarak Wellington ke Christchurch 440 km.
Dia berharap agar para pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal dan semoga tragedi kemanusiaan keji ini tidak terulang kembali.
“Selain itu, mari kita doakan bersama untuk saudara-saudara kita di Selandia Baru, agar tetap aman dan mendapatkan perlindungan. Semoga syahid menjadi gelar bagi saudara-saudara yang tewas kala melaksanakan ibadah di masjid,” tambah Imam. (R/Gun/R01)
Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan