Jakarta, MINA – Pada 2018 nanti, akan menjadi tahun yang sibuk bagi Dompet Dhuafa. Lembaga yang bergerak di bidang ekonomi keumatan itu akan kembali fokus untuk membantu rakyat Palestina yang kini sedang mengalami krisis.
“Kami mendapatkan informasi bahwa di Palestina dan masyarakatnya kesulitan air bersih. Oleh karena itu kami mengadakan program yang sudah berjalan dari Dompet Dhuafa di Palestina,” kata Juperta Panji Utama, Manager Sosial Dompet Dhuafa saat konferensi pers bersama di AQL Islamic Center, Jakarta, Rabu (20/12).
Demi membangun ekonomi Palestina agar membaik, Juperta mengatakan, pihaknya coba membuatkan ekonomi kecil yang mendayagunakan janda, penderita disabilitas. “Dengan diblokirnya akses perdagangan, maka suatu keharusan bagaimana menghidupkan ekonomi,” katanya.
Sementara dalam mengatasi masalah air bersih dan pangan, Dompet Dhuafa juga sudah menjalankan program yang diberi nama ‘Food Bank’. Program ini sudah dimulai sejak beberapa waktu lalu di Palestina.
Baca Juga: AWG Gelar Webinar Menulis tentang Baitul Maqdis
“Kita mulai memikirkan juga tentang air bersih dari dapur umum kita juga mulai mengatasi problem suplai makanan dengan membangun pertanian dan peternakan, karena beberapa tempat tidak bisa kita rambah,” ujarnya.
Selain masalah air dan pangan, Palestina juga mengalami krisis energi. Menurut Juperta, di negeri para nabi itu jarang terdengar suara azan melalui pengeras suara.
“Karena kebutuhan energi di beberapa titik krusial di Palestina dan beberapa area konflik. Kami mendengar di sana tak ada azan. Karena setiap terdengar azan, akan langsung diroket Israel,” katanya. (L/R06/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: 30 WNI dari Suriah Kembali Dievakuasi ke Indonesia