Jakarta, MINA – Dompet Dhuafa mengintensifkan upaya kemanusiaan dan diplomasi global dengan melepas Tim Kemanusiaan untuk Palestina serta 300 Dai Melintas Batas ke 11 negara.
Pelepasan tim tersebut dilakukan dalam sebuah acara di Sasana Budaya Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan, Kamis (27/2), sebagai bagian dari kampanye “Indonesia untuk Palestina” yang dideklarasikan bersama Kementerian Luar Negeri RI kemarin.
Acara pelepasan itu dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi; Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini; Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta; serta perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia dan berbagai lembaga terkait.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Muhammad Anis Matta, menegaskan bahwa diplomasi kemanusiaan adalah bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia.
Baca Juga: KNEKS dan Nanobank Syariah Perkuat Ekosistem Keuangan Syariah Indonesia
“Kami mulai mengkoordinasikan lembaga-lembaga kemanusiaan sebagai bagian dari pasukan diplomasi kemanusiaan. Dompet Dhuafa memiliki peran strategis dalam kampanye ‘Indonesia untuk Palestina’ dan kami percaya mereka dapat memimpin gerakan ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Dompet Dhuafa, Ahmad Juwaini menegaskan, pengiriman tim tersebut merupakan wujud nyata komitmen Dompet Dhuafa dalam menyalurkan amanah donatur untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
“Dompet Dhuafa selalu berkomitmen untuk menyalurkan bantuan ke wilayah-wilayah yang mengalami krisis kemanusiaan, termasuk Palestina. Pengiriman dai juga menjadi bagian dari upaya syiar Islam yang damai dan inklusif,” ujarnya.
Dia juga menjelaskan, selama ini, Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan kepada Palestina melalui tiga skema utama, yakni melalui pemerintah Indonesia, melalui mitra kemanusiaan di dalam Palestina, serta dengan mengirimkan tim kemanusiaan langsung ke lapangan.
Baca Juga: Kepala BP Haji Dorong Fatwa Revolusioner untuk Pengelolaan DAM di Indonesia
Parni Hadi menambahkan, selain bantuan kemanusiaan, program pendidikan juga menjadi prioritas dalam pemulihan Palestina.
“Kami ingin menginisiasi program pendidikan di Palestina, agar dapat diikuti oleh negara-negara lain. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina,” ujarnya.
Pelepasan tim kemanusiaan tersebut juga ditandai dengan prosesi simbolis oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI bersama pimpinan Dompet Dhuafa. Acara dilanjutkan dengan sesi dialog bertema “Respon Kemanusiaan untuk Palestina dan Dai Melintas Batas, Manfaat Tersebar Luas.” Dalam sesi ini, para narasumber membahas berbagai tantangan dalam pengiriman bantuan ke daerah konflik serta pentingnya dukungan psikososial bagi masyarakat yang terdampak.
Misi kemanusiaan “Indonesia untuk Palestina” itu bertujuan untuk menyalurkan bantuan bagi rakyat Palestina yang mengalami krisis akibat agresi yang terus berlangsung. Blokade yang berkepanjangan telah menyebabkan kelangkaan pangan, krisis layanan kesehatan, dan meningkatnya jumlah warga kehilangan tempat tinggal.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Cerah Berawan Jumat Ini
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, Dompet Dhuafa mengirimkan tim kemanusiaan yang akan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat terdampak.
Selain ke Palestina, Dompet Dhuafa juga mengirimkan 300 dai yang akan bertugas di berbagai negara dan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia. Program “Dakwah Melintas Batas” ini bertujuan untuk meningkatkan literasi Islam dan memperkuat pendidikan keislaman di daerah yang minim akses terhadap edukasi agama.
Sebagai bagian dari Program Ramadan 1446 H, Dompet Dhuafa juga meluncurkan berbagai inisiatif kemanusiaan lainnya, termasuk bantuan pangan dan layanan kesehatan bagi warga Palestina. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat solidaritas global dan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap perjuangan Palestina.[]
Baca Juga: [Bedah Berita MINA] Israel Berkhianat, Genosida Berlanjut di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)