Jakarta, MINA – Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantrofi Drg. Imam Rullyawan MARS, pada Kamis (24/1) mengatakan, ada tiga faktor Indonesia dinobatkan menjadi negara paling dermawan di dunia menurut survei Charities Aid Foundation (CAF) asal Inggris.
“Faktor yang pertama adalah orang Indonesia itu mudah berdonasi dan terbukti begitu TV, media-media online mengabarkan bencana-bencana di Lombok, Palu, Banten. Masyarakat dengan sigap, spontan mengumpulkan dana,” ungkapnya dalam acara Diskusi dan Expose 2019 di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat.
Khususnya masyarakat Indonesia, baik muda, tua, dan semua mengumpulkan dana melalui penggalangan dana puluhan miliar, bahkan ratusan miliar yang tekumpul dari berbagai lembaga, karena mereka mudah berdonasi, iba, dan tersentuh.
“Faktor yang kedua, Indonesia disebut negara paling dermawan, karena negara kita yang paling banyak siap menjadi relawan, volunter di pascabencana,” jelas Imam.
Baca Juga: Bertemu Wamenkes Palestina, MER-C Sampaikan Komitmen Reaktivasi RS Indonesia
Ia menerangkan, tidak harus orang medis, dokter, perawat, tetapi ada juga psikolog, sarjana ekonomi, insinyur dan berbagai porfesi lainnya. Bahkan orang yang tidak punya porfesi, dari semua agama, lintas profesi, bisa untuk bersatu padu menjadi relawan.
“Faktor yang ketiga adalah mudah menolong orang lain. Inilah faktor Indonesia disebut sebagai negara yang paling dermawan di dunia,” katanya.
Menurutnya, itu terbukti bahwa Forum Dompet Dhuafa dalam beberapa waktu berhasil mengumpulkan dana untuk masyarat Lombok lebih kurang Rp13 miliar.
“Ini harus kami salurkan semaksimal mungkin di Lombok,” pungkasnya. (L/Gun/RI-1)
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Shalat Sebagai Ikhtiar Pembentukan Generasi Bertakwa dan Berintelektual
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bulog Wajib Serap Gabah dari Petani