Donald Trump Menangkan Pilpres AS

Washington DC, 9 Shafar 1438/9 November 2016 (MINA) –  Hasil pemilu yang mengejutkan dunia, setelah kandidat presiden kontroversial Donald memenangkan Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) 2016 pada Selasa (9/11) waktu setempat, mengalahkan saingannya Clinton dengan selisih yang cukup jauh.

Dalam electoral vote yang digelar di 50 negara bagian hari ini, Trump (Republik) memperoleh suara sebanyak 276, mengalahkan Clinton (Demokrat) pada 218 suara. Setidaknya diperlukan 270 suara untuk tampil sebagai pemenang.

Meskipun demikian, hasil pemilu hari ini bukan merupakan keputusan mutlak, karena masih harus menunggu penghitungan final, Trump mendapat dukungan di luar dugaan.

Di Senat, Republik mendapatkan 51 suara dibanding Demokrat yang mendapatkan 47 suara.

Dalam pidato kemenangannya, Trump juga memuji rivalnya, Hillary atas dedikasinya pada publik selama bertahun-tahun.  “Hillary telah bekerja sangat lama dan sangat keras dalam kurun waktu yang panjang, dan kita harus banyak berterima kasih untuk jasanya pada negara kita,” kata Trump.

Trump yang akan menjadi Presiden ke 45 AS,  disebut tidak memiliki pengalaman dalam pemerintahan dan kemenangannya hari ini membuat pasar saham  turut anjlok.

Trump berjanji akan membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko, menangguhkan program pemukiman pengungsi Suriah di AS, dan menegosiasikan kembali perjanjian NAFTA.

Kemenangan Trump yang berasal dari dari partai Republik yang disebut konservatif akan cenderung menempatkan hakim dari kubunya untuk mengisi posisi lowong di Mahkamah Agung menggantikan Hakim Antonin Scalia yang meninggal.

Selama kampanyenya, Trump kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menuai kemarahan banyak pihak. Mulai dari ancamannya untuk melarang muslim masuk ke AS, mendeportasi para imigran ilegal, hingga mencabut sejumlah kesepakatan perdagangan bebas.

Menurut laporan The Telegraph, google analytic hari ini memunculkan pencarian popular kata “emigrasi”, di tengah spekulasi bermunculan warga  AS mencari Negara lain untuk pindah jika Trump memenangi kursi kepresidenan Negara itu. Efeknya, situs imigrasi Kanada, negara tetangga terdekat AS tidak bisa dibuka karena akses yang kewalahan, crashed. (T/R04/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.