Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DONETSK TENANG SETELAH GENCATAN SENJATA UKRAINA

Rudi Hendrik - Ahad, 7 September 2014 - 05:15 WIB

Ahad, 7 September 2014 - 05:15 WIB

724 Views

Suasana tenang di salah satu sudut kota Donetsk (Gambar: AA)

DONETSK-300x203.jpg" alt="Suasana tenang di salah satu sudut kota Donetsk (Gambar: AA)" width="300" height="203" /> Suasana tenang di salah satu sudut kota Donetsk (Gambar: AA)

Donetsk, 12 Dzulqa’dah 1435/7 September 2014 (MINA) – Donetsk, Ukraina Timur, kota yang menjadi pusat bentrokan baru antara pemberontak pro-Rusia dan pasukan pemerintah Kiev, kondisinya tenang selama 24 jam setelah gencatan senjata diumumkan antara kedua belah pihak.

Lalu lintas telah kembali ke jalan dan alun-alun kota. Tidak ada tembakan yang dilaporkan sejak Jumat malam, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada hari Jumat memerintahkan tentara untuk melakukan gencatan senjata. Pemberontak di Donetsk pun mengumumkan di media sosial bahwa mereka telah berhenti menargetkan militer Ukraina.

Seorang penduduk Donetsk, Tatyana Vladimirovna, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia telah kembali ke pusat kota saat merasa aman di bawah gencatan senjata.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant

“Tapi sekali lagi, dalam hal ini tidak ada jaminan penuh,” tambahnya.

“Semua orang ingin hidup dalam keamanan dan perdamaian,” kata warga Donetsk lainnya, Michael Ivanovic.

Namun Ivanovic tidak setuju dengan pemerintahan Kiev.

“Selama pemerintah tetap berkuasa di Kiev, kami tidak akan menemukan perdamaian di wilayah ini,” katanya.

Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel

PBB memperkirakan lebih dari 2.500 orang telah tewas di Ukraina Timur yang bergolak sejak pertengahan April, ketika Kiev melancarkan operasi militer di propinsi Donetsk dan Luhansk untuk mengembalikan kontrol pemerintah, setelah separatis pro-Moskow menyatakan kemerdekaannya secara sepihak. (T/P001/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Eropa
Eropa
Eropa
Internasional