Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dorong Kawasan Ramah Muslim, LPPOM Fasilitasi Sertifikasi Halal di 5 Destinasi Super Prioritas

Rana Setiawan - Rabu, 8 Mei 2024 - 23:18 WIB

Rabu, 8 Mei 2024 - 23:18 WIB

2 Views

Jakarta, MINA – Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) membantu fasilitasi sertifikasi halal untuk 744 usaha mikro dan kecil (UMK) di seluruh Indonesia, khususnya di lima Destinasi Super Prioritas (DSP).

Kelima DSP tersebut yaitu: Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Likupang di Sulawesi Utara.

Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan Festival Syawal 1445 H “Akselerasi Ekonomi Masyarakat Lokal melalui Wisata Halal” yang diselenggarakan sepanjang bulan Ramadhan dan Syawal 1445 H (Maret-Mei 2024).

Adapun acara puncak Festival Syawal 1445 H berlangsung pada Rabu (8/5), di Plataran Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca Juga: Beberapa Wilayah di Jateng Diprediksi Hujan Ektrem pada 8-9 September

Sebagai pre-event acara, pada 5 Maret 2024, LPPOM bekerjasama dengan Dispperindag Kabupaten Bangli, Bali, melakukan fasilitasi sertifikasi halal terhadap sejumlah pelaku UMKM di Desa Penglipuran, Bali.

Pemilihan lokasi target fasilitasi sertifikasi halal ini di daerah wisata diharapkan mendorong tersedianya pilihan yang lebih beragam. Sehingga, pariwisata Indonesia dapat mengakomodasi permintaan dari berbagai tipe wisatawan, termasuk bagi wisatawan muslim.

Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati, menyebutkan sebanyak 744 pelaku UMK telah mendapatkan fasilitasi sertifikasi halal secara reguler, di mana 125 UMK diantaranya difasilitasi secara mandiri oleh LPPOM.

Dari 125 UMK tersebut, terdapat 85 UMK yang berasal dari 5 Destinasi Super Prioritas (DSP). Sebanyak 42 UMK di Labuan Bajo, 10 UMK di wilayah Danau Toba, 8 UMK di wilayah Borobudur, 6 UMK di wilayah Likupang, dan 20 UMK di wilayah Mandalika. Sebanyak 40 lainnya tersebar di berbagai Provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Peringatan Setahun Kasus Rempang, Warga Gelar Doa Bersama

Dalam rangkaian ini juga diselenggarakan sosialisasi dan edukasi halal berupa webinar dan talkshow dengan peserta sebanyak 477.

“Festival Syawal merupakan salah satu bentuk komitmen dan upaya LPPOM dalam mendorong pemerintah mencapai cita-cita Indonesia sebagai pusat halal dunia. Jumlah ini memang sangat kecil dibanding target dan jumlah UMK yang tersebar di Indonesia. Namun, melalui Festival Syawal, kami yakin LPPOM mampu menjadi katalisator pertumbuhan industri halal di Indonesia,” ungkap Muti Arintawati.

Pada kesempatan ini, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada KNEKS, Dinaskertrans (Tenaga Kerja, Transmigrasi, Koperasi dan UKM) serta Dinas Kesehatan atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik untuk mewujudkan Kawasan Kuliner Ramah Muslim yang masuk dalam kriteria KNEKS di Kampung Ujung, Labuan Bajo.

Dari total 42 UMK yang mendapatkan fasilitasi di Labuan Bajo, 30 UMK berada di wilayah Kampung Ujung.

Baca Juga: LTM PBNU Gelar Pelatihan Digital untuk 400 Takmir Masjid Se-Jabodetabek

Hal ini merupakan tonggak penting dalam memajukan ekonomi yang berbasis syariah serta memastikan kehalalan, keamanan, dan kesehatan produk-produk yang beredar di wilayah ini.

Adanya Kawasan Kuliner Ramah Muslim tidak hanya menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Acara ini memberikan jaminan kepada masyarakat akan ketersediaan produk yang halal, aman dan sehat. Sehingga, pariwasata Indonesia dapat mengakomodasi permintaan dari berbagai tipe wisatawan, termasuk bagi wisatawan muslim.

Wajib Halal Oktober

Baca Juga: 20 Tahun Pembunuhan Munir, Amnesty Internasional Desak Pemerintah Tuntaskan Kasus

Hal ini juga seiring dengan program akselerasi sertifikasi halal produk makanan dan minuman di 3.000 desa wisata dalam rangka mewujudkan Wajib Halal Oktober (WHO) 2024 yang tengah dilangsungkan oleh BPJPH.

Kepala Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal BPJPH, Siti Aminah mengatakan, Indonesia menerapkan #WHO2024 sebagai landasan hukum untuk wajib SH.

Menurutnya, halal tidak merubah adat istadat setempat, tetapi diharapkan agar bisa dinikmati semua orang termasuk muslim.

Halal adalah penting dan untuk tahap pertama 17 Oktober 2024 semua wajib ber-SH. Kami berharap, para direktur LPPOM di provinsi menyosialisasikan di daerah masing-masing, karena sertifikasi halal ini baik untuk terus melestarikan wisata yang ada,” kata Siti.

Baca Juga: Ribuan Jamaah Ikut Shalat Jenazah Tu Sop Di Masjid Raya Baiturrahman

Sementara itu, KH. Amirsyah Tambunan, Sekretaris Jenderal MUI, menegaskan, halal bersifat universal kepada semua kalangan, bahkan kerap menjadi gaya hidup karena makanan yang halal juga berarti aman dan sehat.

“Makanan halal akan menjadi kebaikan untuk semua dan diharapkan dapat memajukan ekonomi masyarakat lokal di Indonesia,” ungkapnya.

Acara puncak Festival Syawal 1445 H ini mendapatkan perhatian dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Drs. Teten Masduki.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Dr. H. Amirsyah Tambunan, M.Ag (Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia; Masruroh, S.Sos., MAB (Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf); Dr. Taufik Hidayat, M.Ec (Plt. Direktur Eksekutif KNEKS); Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Drs. Fransiskus Sales Sodo; beserta jajaran pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat.[]

Baca Juga: PB HUDA Ajak Masyarakat Aceh Shalat Jenazah Tu Sop di Masjid Raya Baiturrahman

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Tiga Suspek Baru Mpox Ditemukan Lagi di Jakarta dan Jabar

Rekomendasi untuk Anda

MINA Preneur
Halal
Indonesia
Indonesia
Dunia Islam
Indonesia
MINA Millenia
MINA Sport
MINA Health
Asia
Indonesia