Cilacap, MINA – Ali Farkhan Tsani, dosen komunikasi STAI Al-Fatah Cileungsi, Bogor mengatakan, dakwah zaman now perlu memanfaatkan keberadaan media sosial di kalangan umat.
“Hampir setiap umat terutama generasi muda kita memiliki akun media sosial, dan itu bisa dimanfaatkan untuk dakwah,” ujarnya pada Kuliah Subuh di Masjid Syamsul Huda Kompleks Pesantren Al-Fatah Maos, Cilacap, Jateng, Sabtu (31/3/2018).
Menurut Afta, begitu ia akrab disapa, itu memerlukan generasi muda lulusan komunikasi.
Pada pembelajaran ilmu dan praktik komunikasi, seperti diajarkan di STAI Al-Fatah, mereka diajarkan teknik berdakwah, penggunaan media massa dan media sosial serta bahasa internasional Arab dan Inggris.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
“Ini kader dakwah yang sangat diperlukan di daerah-daerah. Apalagi di tengah krisis dai saat ini,” ujarnya.
Kader dai tersebut, ujar Afta yang juga Redaktur Senior Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency), tidak bisa seadanya atau menunggu saja. Tetapi harus disiapkan secara terstruktur.
Untuk itu pihak kampus STAI dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti Niyabah, Yayasan atau Majelis Ta’lim dalam penyiapan tenaga dai tersebut.
Lembaga-lembaga itu bisa membiayai untuk mengirimkan calon-calon dai lulusan MA atau SMA atau sederajat dan pihak kampus mengupayakan beasiswa pendidikan.
Baca Juga: Lomba Mewarnai dan Menggambar Al-Aqsa Meriahkan Festival Baitul Maqdis di Samarinda
“Insya Allah empat tahun kader dai dididik dan kelak kembali ke daerahnya menjadi dai andal yang mampu berdakwah di atas mimbar, radio, tv dan media sosial,” ujarnya.
Musuh-musuh Islam saat ini sangat gencar memanfaatkan media massa dan sosial untuk memghancurkan generasi muda Islam. “Kalau kita tidak mengantsisipasinya melalui kader-kader dai yang berwawasan global dan menguasai media, maka pembinaan umat akan semakin berat. Sementara mengandalkan tenaga dakwah yang ada juga masih kurang,” lanjutnya.
Terlebih jika itu berkaitan dengan pembebasan Al-Aqsha, maka peran media akan sangat menentukan, dan itu harus didukung jurnalis-jurnalis andal yang berfungsi juga sebagai dai, imbuhnya.
Berkaitan pula dengan program kerja pengembangan biro-biro Kantor Berita MINA, ini memerlukan SDM-SDM lulusan komunikasi.
Baca Juga: Kedatangan Ulama Asal Palestina Disambut Meriah Santri Al-Fatah Lampung
Di sini akan terasa peran lulusan komunikasi yang dibina di STAI Al-Fatah. Lulusannya bukan hanya bisa berdakwah tapi juga dapat menjadi bagian ukhuwah menggali informasi ke berbagai instansi berbekal kartu pers, membantu tarbiyah memanaj dan mempublikasikan lembaga pendidikan, memback up data base dan format laporan kesekretariatan (majelis kutab).
STAI Al-Fatah dalam hal ini menerima calon mahasiswa baru yang akan dididik dengan ilmu, wawasan dan praktik bidang jurnalistik, public relation, public speaking, dan penguatan bidang manajemen dan marketing.
Mahasiswa juga dilatih kompetensi bahasa Arab, bahasa Inggris dan Tahfidz Al-Quran. (Gun/RS2/P1).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Brebes Luncurkan Gerakan Kencana: Perkuat Kesiapsiagaan Bencana