Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen STAIN Pekalongan Buat Aplikasi Android Hadis Pelestarian Lingkungan

Risma Tri Utami - Kamis, 29 Desember 2016 - 13:18 WIB

Kamis, 29 Desember 2016 - 13:18 WIB

490 Views ㅤ

Aplikasi Hadis Pelestarian Lingkungan karya Dosen STAIN Pekalongan. (Foto: n15)

Aplikasi Hadis Pelestarian Lingkungan karya Dosen STAIN Pekalongan. (Foto: n15)

Pekalongan, 29 Rabiul Awwal 1439/29 Desember 2016 (MINA) – Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pekalongn, Arif Chasanul Muna membuat karya inovatif guna memudahkan mahasiswa dan masyarakat dalam memahami hadis, utamanya yang terkait dengan pelestarian lingkungan.

Aplikasi berbasis android ini diberi nama Ihya’ As-Sunnah, yang saat ini sudah bisa diakses di android melalui play store dengan menuliskan kata kunci ‘Hadis Pelestarian Alam’.

Aplikasi ini memuat enam bahasan pokok, yaitu: Prinsip Pelestarian Alam, Menjaga Sumber Daya Alam, Menjaga Kebersihan Lingkungan, Menjaga Kelestarian Air, Menjaga Kelestarian Flora, dan Menjaga Kelestarian Fauna.

Menurut Arif Chasanul Muna, dalam laman resmi Kemenag yang dikutip MINA, pembuatan aplikasi ini merupakan bagian dari upaya awal STAIN Pekalongan dalam mentransformasikan hadis-hadis yang dikaji pada program studi Ilmu Hadis menjadi langkah konkrit pelestarian alam melalui program yang disebut Ihya’ As-Sunnah.

Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan 

Ihya as-sunnah menjadi nama pilihan program, karena berpijak pada penelitian di tengah masyarakat bahwa hadis yang dipahami dan diamalkan masyarakat hanya berkutat di bidang ibadah mahdhah.

“Sedangkan di ibadah pelestarian alam tidak banyak dipahami. Mengelola alam dipandang sebagai urusan dunia dan terpisah dari urusan keagamaan,” ujarnya saat ditemui di STAIN Pekalongan, Kamis (29/12).

Program Ihya’ As-Sunnah ditujukan untuk menyikapi perubahan iklim yang melanda di tanah nusantara ini, bahkan terjadi di dunia. Adanya cuaca ekstrim baik di musim hujan maupun kemarau tidak terlepas dari kerusakan alam yang disebabkan ulah dan tangan manusia.

“Agama dipandang absen dalam hal ini. Untuk itu, dengan program Ihya’ As-Sunnah, agama harus dilibatkan dan lembaga keagamaan seperti perguruan tinggi keagamaan tidak boleh tinggal diam,” ujarnya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

Arif mengatakan, dengan pendekatan riset kritis serta didampingi Pusat Penelitian Pengabdian Masyarakat (P3M), saat ini para dosen pada program studi ilmu hadis STAIN Pekalongan bersama masyarakat sedang menyusun instrumen untuk program Ihya’ As-Sunnah tersebut.

Instrumen inilah yang nantinya akan menjadi tolok ukur pelaksanaan Ihya’ As-Sunnah di tengah masyarakat, sehingga mampu merealisasikan visi STAIN Pekalongan yang memelopori pewujudan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin.

“Ihya As-Sunnah ini akan memberikan landasan teologis kepada masyarakat bahwa menjaga alam termasuk ibadah. Program ini diharapkan dapat menghapus stigma masyarakat terhadap PTKI yang hanya mengurusi agama dalam makna sempit,” tutupnya. (T/R09/RS3)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
MINA Preneur
MINA Millenia
Desa Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir pada Februari 2024. (Istimewa)
Indonesia
girl's hand holding
Khadijah
Indonesia