Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Unilak: Viralnya Aura Farming Pacu Jalur Angkat Budaya ke Kancah Internasional

Rudi Hendrik Editor : Widi Kusnadi - 50 detik yang lalu

50 detik yang lalu

0 Views

Ajang Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. (Foto: Wonderful Image)

Pekanbaru, MINA – Viralnya video seorang anak coki Pacu Jalur yang menari lincah di atas ujung perahu saat ajang tradisi Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, menarik perhatian luas di media sosial. Fenomena terseb dinilai sebagai momen penting untuk memperkenalkan budaya lokal Indonesia ke panggung internasional.

Dosen Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning (Unilak), Hang Kafrawi, M.Sn, mengapresiasi viralnya video tersebut. Menurutnya, inilah bukti nyata bagaimana media sosial dan kecanggihan teknologi modern mampu mengangkat nilai-nilai budaya hingga dikenal masyarakat global.

“Viral anak pacu jalur ini sesuatu yang luar biasa. Artinya, terbuka kemungkinan pada hari ini media sosial, semua media teknologi, kecanggihan teknologi bisa mengangkat nilai-nilai budaya ke kancah internasional,” katanya, Senin (7/7) yang dikutip oleh Media Center Riau.

Menurutnya, dengan tren “Aura Farming” tradisi Pacu Jalur bukan hanya menarik dari sisi budaya semata, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor pariwisata Provinsi Riau.

Baca Juga: Pramono: 51 RT di Jakarta Terendam Banjir, Dampak Luapan Wilayah Hulu

“Fenomena yang sangat menarik, terutama di pariwisata. Ini bisa menjadi wadah atau alat untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah Riau. Jadi, walaupun berada di tempat yang agak jauh, orang bisa mengetahui,” jelasnya.

Pengamat budaya ini juga menilai pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mengemas tradisi menjadi lebih sesuai dengan konteks zaman ke zaman. Ia mengingatkan, bahwa warisan leluhur seperti Pacu Jalur memiliki nilai simbolik yang mendalam dan perlu disampaikan kepada publik secara kreatif agar relevan dengan generasi masa kini.

Diungkapkan, bumi lancang kuning sejatinya kaya akan nilai budaya yang unik dan berpotensi menjadi daya tarik di mata dunia. Oleh karena itu, tantangan ke depan adalah bagaimana cara masyarakat dan pemerintah daerah bersama-sama menjadikan teknologi sebagai alat untuk melestarikan serta mempopulerkan tradisi.

“Kita kaya dengan nilai-nilai budaya dan kita harus kemas pada hari ini melalui teknologi. Fenomena ini juga melihat bahwa orang di seluruh dunia, bahkan selebritis, itu melihat hal di Riau ada hal-hal yang unik,” ungkapnya. []

Baca Juga: Hujan Deras Guyur Jakarta, 6 RT di Kampung Pulo Terendam Banjir

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda