Jakarta, 29 Jumadil Awwal 1436/20 Maret 2015 (MINA) – DPR menilai masalah kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) tidak bisa dianggap sepele. Pemerintah diminta menyikapinya secara tepat, cepat dan komprehensif.
“Perjuangan ISIS saat ini selain melakukan perlawanan bersenjata, juga propaganda secara massif di negara Muslim melalui di sosial media dalam rangka menjaring pengikut baru,” kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Jakarta, Jumat (20/3), sebagaimana siaran pers Kominfo yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Menurutnya, sasaran mereka adalah kantong-kantong umat Islam di berbagai negara yang diidentifikasi sebagai basis potensial penganut paham radikalisme, dengan cara memanfaatkan orang yang sudah ada di Suriah, Irak dan Libya.
Lalu apa langkah yang perlu dilakukan oleh pemerintah? Menurutnya, masyarakat harus mendapatkan penjelasan secara utuh dan gamblang mengenai apa dan siapa ISIS tersebut.
Baca Juga: Hamas Siap Lanjutkan Pertukaran Tahanan Jika Israel Patuhi Gencatan Senjata
Dia mengatakan untuk mengindentifikasi siapa yang telah berada di ISIS memang sulit dilakukan, dan paling memprihatinkan adalah perekrutan anak-anak, di sana mereka dibina secara radikal dalam waktu lama.
“Kalau nanti kembali ke Indonesia, itu sangat berbahaya,” ujarnya.
Terhadap WNI yang sudah ada di Suriah dan Irak, menurutnya sangat sulit untuk mengembalikan ke Tanah Air. Sebab begitu mereka tiba di sana, proses radikalisasi akan berlangsung cepat dan terbentuk dengan kondisi yang ada di sana.
Cara paling sederhana saat ini cukup pemerintah memotong jalur mereka, sehingga tidak mudah kembali ke Indonesia menyebarkan pengaruh ISIS, tambahnya.(L/R05/R03)
Baca Juga: Pelunasan Biaya Haji 1446 H Jamaah Reguler Dibuka 14 Februari 2025
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dr. Joserizal Jurnalis Terima Penghargaan Abdulrachman Saleh dari IDI