Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR Kritik Rencana Impor Kereta Bekas dari Jepang

Rendi Setiawan - Rabu, 1 Maret 2023 - 23:03 WIB

Rabu, 1 Maret 2023 - 23:03 WIB

5 Views

Jakarta, MINA – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi mengkritik rencana PT KCI (Kereta Commuter Indonesia) untuk impor atau mendatangkan kereta bekas dari Jepang.

Kereta bekas itu akan menjadi pengganti 10 rangkaian KRL (kereta rel listrik) Jabodetabek pada 2023 ini dan 16 rangkaian di tahun depan.

“Ini tidak sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang ingin mengutamankan penggunaan industri dalam negeri,” kata Bambang dalam siaran pers yang diterima, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, Indonesia punya BUMN produsen kereta PT. INKA (Industri Kereta Api), bahkan beberapa negara sudah menggunakan produk mereka.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

“LRT Jabodetabek aja buatan INKA, kok malah ngotot mau beli rongsokan dari jepang,” tegas Bambang.

Politisi F-Gerindra ini menambahkan, kereta merupakan kendaraan umum untuk rakyat, sejatinya diberikan yang terbaik, ternyaman dan teraman.

Padahal, pengadaan kendaraan untuk para pejabat saja baru, tapi kenapa kendaraan umum untuk rakyat malah dibelikan rongsokan. Hal ini tentu Ironis sekali.

“Kami mendukung langkah Kemenperin yang belum menyetujui importasi kereta bekas tersebut, karena harus dikaji dari semua aspek keamanan, kelayakan dan juga aspek teknis lainnya karena ini barang bekas,” tegasnya.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Bambang berharap, PT KCI memaksimalkan produksi PT INKA yang notabene merupakan perusahaan Negara.

Kebutuhan untuk KRL Jabodetabek jatuh tempo tahun ini dan tahun depan. Alih-alih memesan sejak jauh hari ke PT INKA, PT KCI malah ngotot mengimpor kereta bekas dari negeri sakura.

“Pantesan Presiden Jokowi sampai gemas dengan kebiasaan impor barang, yang sebenarnya di Indonesia diproduksi bahkan sudah dipakai negara lain,” katanya.

“Padahal, saya lihat dari website PT INKA, produknya sudah dipakai Bangladesh, Filipina, Malaysia, Thailand, Singapura, Australia, dan juga LRT Jabodetabek,” tambahnya.(R/R2/P2)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia