Jakarta, MINA – Pemerintah dalam hal ini Presiden diminta untuk lebih memberikan sikap kongkrit dan menggalakan dukungan besar dari negara-negara lain untuk kemerdekaan Palestina.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais menyusul panasnya situasi di tanah suci Palestina dalam tiga pekan terakhir.
“Presiden sebagai kepala pemerintahan bisa menjadi diplomat yang sangat efektif untuk melakukan diplomasi dengan kepala negara lain untuk menghentikan aksi jahat Israel di Masjid Al-Aqsha,” katanya kepada media di Jakarta, Selasa (1/8).
Baca Juga: Pemuda ICMI Ajukan Judicial Review ke MA Terkait PSN PIK 2
Menurutnya, dukungan dalam bentuk pernyataan tidak akan cukup membebaskan Palestina dari belenggu penjajahan. Oleh karenanya peran yang lebih nyata ditunggu rakyat Indonesia.
“Kemenlu perlu melakukan diplomasi yang lebih, tidak sekadar menyampaikan pernyataan,” tambahnya.
Selama lebih dari dua minggu, warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza melakukan protes besar-besaran terhadap Israel, menyusul pemasangan alat keamanan seperti pemindai metal dan kamera pengaman CCTV di seluruh area Masjid. Warga juga tidak diperbolehkan masuk ke area Masjid.
Kebijakan Israel yang menyalahi hukum internasional itu dikecam negara-negara Muslim yang menuntut dikembalikannya situs suci umat Islam itu kepada warga Palestina. Berdasarkan keputusan Badan untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Budaya (UNESCO) milik PBB memutuskan Masjid Al-Aqsha sebagai situs suci sekaligus tempat ibadah umat Islam.(L/RE1/P2)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ibadah Sosial dan Individual Hendaknya Seimbang
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: TNI AL Bongkar Pagar Laut di Kawasan Tanjung Pasir Kabupaten Tangerang