Raja Ampat, 1 Rajab 1437/8 April 2016 (MINA) – Provinsi Papua Barat yang memiliki potensi sangat luar biasa, baik pertanian, perikanan, pertambangan, hasil hutan, maupun pariwisata. Semua sektor ini bisa menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.
Potensi luar biasa tersebut belum termanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat. Hal ini tercermin dari tingginya angka kemiskinan di Provinsi Papua Barat, demikian keterangan pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Papua Barat memiliki sumber daya yang luar biasa, akan tetapi kondisi perekonomian masyarakatnya masih memprihatinkan,” nilai Endang Srikarti Handayani Anggota Komisi VI DPR RI kepada Parlementaria di sela-sela kunjungan kerja ke Kampung Wisata Arborek, Raja Ampat, Papua Barat, baru-baru ini.
Menurutnya, perekonomian Papua Barat umumnya digerakkan melalui perhubungan laut dan udara. Untuk itu keberadaan dan kelancaran arus transportasi laut dan udara sangat penting bagi perkembangan perekonomian di wilayah ini.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berawan Sabtu Ini, Sebagian Hujan Ringan
Pengembangan transportasi baik darat maupun laut sangatlah penting untuk mengurangi kesenjangan aksesibilitas dan meningkatkan integrasi wilayah.
Pengembangan potensi wilayah ini tidak mungkin sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. Papua Barat membutuhkan investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Provinsi Papua Barat ini akan mampu menarik investor apabila memiliki daya tarik investasi.
“Tidak cukup hanya dengan modal kekayaan sumber daya alam, aksesibilitas juga merupakan salah satu faktor terpenting dalam menciptakan iklim ivestasi yang kondusif,” jelasnya.
“Untuk itu, kami sangat mendorong peran serta pihak BUMN jasa transportasi darat, laut, maupun udara untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanannya dengan cara membangun pelabuhan dan bandara atau dengan mengembangkan atau memperbaiki apa yang sudah ada saat ini,” tambah Anggota Fraksi Partai Golkar itu.
Baca Juga: Duta Al-Quds: Sekecil Apapun Usaha, Jika Dikaitkan dengan Al-Aqsa Jadi Mulia
Ia berharap pihak Pemda, BUMN, serta swasta dapat menjalin kerja sama dan memberikan kontribusi yang nyata bagi perkembangan perekonomian dan kemakmuran rakyat Indonesia umumnya dan Provinsi Papua Barat khususnya.
Senada dengan Endang, Ketua Komisi VI DPR RI Achmad Hafisz Tohir, juga mengatakan, kemiskinan di Papua Barat nomor tiga terbesar setelah Papua dan Maluku.
“Kita berkeliling salah satu tujuannya adalah untuk melihat dan meninjau secara langsung bagaimana sebaiknya proses pembangunan ekonomi di Papua Barat itu bisa langsung mengenai ekonomi sasarannya. Raja Ampat salah satu pemandangan alam sepuluh terbaik dunia. Ini harus kita manfaatkan untuk menambah devisa negara dan menunjang pendapatan asli daerah,” ungkapnya. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Gelar Donor Darah Serentak Mustahik, BAZNAS Raih Rekor Muri