Jakarta, MINA – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mewacanakan untuk melakukan relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan pemerintah saat ini.
“Hal ini dilakukan karena ada keluhan dari masyarakat yang sulit keluar, berbelanja, mencari nafkah dan sebagainya. Pembatasan membuat masyarakat stres, kata Anggota Komisi IX DPR Netty Prasetiyani dalam keterangan perss di Jakarta, Rabu (6/5).
Pernyataan Mahfud ini mengundang sorotan dan kritikan dari sejumlah pihak, di antaranya dari Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.
“Relaksasi PSBB yang diwacanakan oleh pemerintah ini menurut kami, terburu-buru dan terkesan sembrono, mengingat kasus Covid-19 secara nasional belum ada penurunan. Per 5 Mei masih ada penambahan 395 kasus positif, ” kata Netty yang juga Ketua Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS itu.
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Ilmu Senjata Terkuat Bebaskan Al-Aqsa
Justru menurut Netty, saat ini yang diperlukan adalah penerapan PSBB secara nasional bukannya malah pelonggaran. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, PSBB di beberapa wilayah memiliki dampak pada penurunan kasus Covid-19.
“Lihat kasus di Jakarta, setelah PSBB ada penurunan sejak awal bulan Mei lalu. Tapi lihat secara nasional, kasus Covid-19 terus meningkat, hari ini saja sudah mencapai 11 ribu lebih kasus terkonfirmasi positif,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Netty meminta agar relaksasi PSBB dikaji secara matang dan mendalam. Menurutnya, jangan sampai karena alasan sulit keluar, kesehatan dan keselamatan masyarakat banyak dipertaruhkan.
“Dengarkan pertimbangan dari kepala daerah karena mereka yang paling mengerti kondisi lapangan di wilayah masing-masing. Bukankah saat penerapan PSBB juga berangkat dari usulan daerah,” tambahnya.
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Netty mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi aturan PSBB, menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu diam di rumah dengan kegiatan yang baik.
“Jadikan momentum di rumah untuk lebih mendekatkan diri pada keluarga, membangun hubungan yang lebih harmonis dengan kegiatan belajar dan beribadah bersama di Ramadhan ini,”ujarnya. (L/R3/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)