Jakarta, 18 Dzulhijjah 1436/2 Oktober 2015 (MINA) – Ketua DPR Setya Novanto mengatakan, DPR sangat mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo yang tidak akan meminta maaf kepada PKI terkait dengan peristiwa G-30S-Getapu/PKI pada 1965 lalu.
“DPR mengapresiasi apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, mengenai pemerintah tidak akan meminta maaf terkait dengan peristiwa PKI, karena peristiwa yang terjadi 50 tahun silam, tidak akan pernah dilupakan oleh bangsa Indonesia, tapi saat ini kita harus memikirkan kemajuan bangsa ke depan,” ungkap Setya, di Gedung DPR, Kamis (1/10), demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Komentar Setya Novanto muncul terkait sikap Presiden Widodo yang menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah meminta maaf kepada keluarga anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) atas peristiwa pembantaian massal pada 30 September 1965.
“Tidak ada pemikiran mengenai minta maaf, sampai detik ini tidak ada ke arah itu,” kata Jokowi seusai memimpin upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Kesaktian Pancasilan.
Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga telah memastikan, pemerintah tidak akan menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa PKI.
“Tidak ada pikiran untuk meminta maaf, minta maaf kepada siapa? Siapa memaafkan siapa ,” ujar Luhut di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9) lalu.
Dalam acara peringaan Hari Kesaktian Pancasila itu hadir pula Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Agus Hermanto serta para Menteri Kabinet Kerja dan Pimpinan Lembaga Negara lainnya. (T/P011/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat