Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR RI DESAK PEMERINTAH ATASI MASALAH KEKERINGAN DAN KRISIS AIR BERSIH

Rendi Setiawan - Selasa, 29 September 2015 - 06:38 WIB

Selasa, 29 September 2015 - 06:38 WIB

416 Views

Ketua Badan Legislasi DPR RI Sareh Wiyono. (dok. Google)
Ketua Badan Legislasi <a href=

DPR RI Sareh Wiyono. (dok. Google)" width="300" height="185" /> Ketua Badan Legislasi DPR RI Sareh Wiyono. (Dok. Google)

Jakarta, 15 Dzulhijjah 1436/29 September 2015 (MINA) – DPR RI mendesak pemerintah untuk segera mengambil keputusan untuk mengatasi musibah kekeringan dan kekurangan air bersih di sejumlah wilayah di Indonesia, sehingga persoalan itu dapat diselesaikan dengan cepat dan tidak terulang di tahun mendatang.

Ketua Badan Legislasi DPR RI Sareh Wiyono mengaku prihatin dengan kekeringan yang melanda sebagian wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur yang mengalami masalah paling serius.

“Saya sebagai wakil rakyat sangat prihatin dengan kondisi yang menimpa sebagian masyarakat Indonesia yang mengalami kekurangan air bersih akibat dari curah hujan yang rendah,” kata Sareh saat berkunjung ke Jawa Timur beberapa waktu lalu.

Dia meminta pemerintah sigap menangani kekeringan dan kurangnya air bersih bagi masyarakat daerah yang kekurangan air bersih. “Karena ketiadaan air bersih inilah, masyarakat rela menempuh jarak puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih,” kata Sareh.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Sementara Anggota Komisi IV DPR RI, Firman Subagyo berpendapat, minimnya curah hujan yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah daerah di Indonesia karena ekosistem di negara ini sudah rusak. “Pemerintah harus mampu menyelesaikan persoalan hingga akar masalahnya agar tidak terjadi lagi kekeringan,” jelas Firman.

Saat ini, lanjut Firman, yang perlu dilakukan pemerintah adalah memperbaiki ekosistem yang sudah rusak melalui reboisasi. “Nah permasalahannya adalah, ketika kita berbicara tentang reboisasi, pemerintah kita tidak memiliki dana yang cukup. Sebenarnya, dana untuk reboisasi negara kita sangat besar, hanya saja kita tidak mengetahui, di mana dana itu sekarang,” ungkapnya.(T/P011/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia