Jakarta, 4 Rajab 1436/23 April 2015 (MINA) – DPR RI hari ini menggelar Konferensi Parlemen Asia-Afrika sebagai salah satu rangkaian acara dari Peringatan 60 tahun KAA. Sejumlah isu akan dibahas termasuk tentang kemerdekaan Palestina.
“Pada event ini, penting bagi kita membahas masalah Palestina. Kita tahu, hingga kini Palestina masih memperjuangkan cita-cita untuk merdeka. Masalah Palestina adalah amanat pembukaan UUD 1945 yang boleh jadi menjadi satu-satunya masalah klasik terkait hak menentukan nasib sendiri yang belum terselesaikan hingga kini,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pernyataannya.
“Even ini juga sebagai bentuk persaudaraan di kawasan Asia-Afrika,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan salah satu tujuan even ini, yakni sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. “Melalui even ini, kita ingin membalas budi baik bangsa Palestina ketika membantu kita meraih kemerdekaan,” tambahnya.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Even ini akan berlangsung di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (23/4) pagi, mulai pukul 08.30 WIB yang akan dihadiri oleh 33 negara,melalui 30 parlemen dan tiga perwakilan.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Chair of Global Green Growth Institute akan menjadi keynote speaker pada diskusi sesi pertama.
Setelah itu, akan ada pula diskusi khusus mengenai pengakuan atas Palestina. Konferensi itu akan ditutup dengan deklarasi dari parlemen Asia-Afrika. Ketua DPR kemudian akan menjamu para tamu dengan makan malam.
Selain membahas isu Palestina, tujuan dari konferensi ini ada tiga, yakni sebagai forum parlemen Asia dan Afrika dalam menyamakan perspektif dan solusi bagi tantangan Asia dan Afrika di masa depan, untuk konsolidasi dan penguatan peran parlemen dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan dalam konteks New Asia Africa Strategic Partership (NAASP), serta menyalurkan perspektif parlemen negara-negara Asia-Afrika dalam penajaman agenda pembangunanglobal pasca 2015. (L/P011/P010/R05)
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian