Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR RI SAMBUT BAIK KERJASAMA NUKLIR DENGAN RUSIA

Rendi Setiawan - Jumat, 11 September 2015 - 09:20 WIB

Jumat, 11 September 2015 - 09:20 WIB

468 Views

is

(Foto: Antara)

Jakarta, 27 Dzulqa’dah 1436/11 September 2015 (MINA) – Wakil Ketua DPR RI Kordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Fahri Hamzah menyambut baik keinginan Rusia untuk menanamkan investasinya di bidang nuklir.

“Kami menyambut baik keinginan Rusia untuk bekerjasama dengan Indonesia, menanamkan investasi di bidang nuklir, yakni untuk pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Selain karena selama ini Rusia memang termasuk unggul  di bidang nuklir, hal ini juga sejalan dengan target pemerintah membangun proyek listrik 35 ribu Megawatt,” kata Fahri saat menerima Duta besar Rusia, Mikhail Y. Galuzin, Kamis (10/9) di ruang tamu pimpinan DPR RI, Senayan, Jakarta.

Dikatakan Fahri, tanpa nuklir, Indonesia tidak bisa mencapai independensi energi dan listrik, demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Bahkan proyek listrik 35 ribu megawatt yang dikatakan Rizal Ramli tidak akan mungkin tercapai, maka lewat pembangkit listrik tenaga nuklir apa yang tidak mungkin itu akan menjadi mungkin,” ujarnya.

Baca Juga: BKSAP DPR Gelar Kegiatan Solidaritas Parlemen untuk Palestina

Sementara itu Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Tamsil Linrung menambahkan, kerjasama ini bisa menjadi solusi perdebatan, selama ini soal realistis tidaknya proyek listrik 35 ribu megawatt yang ditargetkan pemerintah. Dan sejatinya, menurut Tamsul, Rusia pernah memenangkan tender serupa di Indonesia, namun saat itu belum teralisasi karena ada permasalahan dalam negeri Rusia.

“Komisi VII akan datang langsung ke Rusia beberapa hari mendatang, tujuannya memang lebih kepada mencari masukan terkait Undang-undang Minerba (mineral dan batubara), namun pada kesempatan itu juga akan kami gunakan untuk melihat langsung proyek nuklir yang ada di sana,” ujar Tamsil.

“Bahkan konon negara lain, Turki dan Vietnam berhasil bekerja sama dengan Rusia membangun PLTN. Hal ini tentu bisa menjadi rujukan pemerintah ke depannya,” tambahnya.

Ia berharap dalam pertemuan dengan Rusia mendatang juga akan dijelaskan cara mengantisipasi munculnya dampak penggunaan nuklir sebagai pembangkit listrik. Sebagaimana diketahui ada sebagian masyarakat yang masih khawatir akan dampak yang ditimbulkan dalam penggunaan nuklir bagi lingkungan. (T/P011/R05)

Baca Juga: Warga Israel Pindah ke Luar Negeri Tiga Kali Lipat

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Internasional
Eropa
Kolom
Kolom
Khadijah