Tokyo, MINA – Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) tak akan berarti tanpa menghormati hak asasi manusia (HAM) warga Palestina dan Rohingya.
Hal itu disampaikan Nurhayati pada Konferensi Tingkat Tinggi Women Political Leaders(WPL) 2019 dengan tema “Taking Actions to Advance Society through SDGs” di Tokyo, Jepang, akhir Juni lalu, demikian rilis yang dikeluarkan Perlementaria pada Kamis (11/7).
Menurutnya, menghormati HAM warga Palestina dan Rohingya penting sebagai pemenuhan hak dasar kemanusiaan yang saat ini masih bermasalah di kedua negara tersebut.
Sebagai pemimpin delegasi, Nurhayati menegaskan bahwa implementasi dan pencapaian TPB harus inklusif termasuk pemenuhan HAM warga Palestina dan Rohingya.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, Indonesia terus mempertahankan konsistensinya dalam menegakkan HAM seperti diamanatkan konstitusi. Seruan penegakkan HAM terutama bagi warga Palestina dan Rohingya terus disuarakan Indonesai di berbagai forum internasional.
Di sela KTT tersebut, Nurhayati kembali dipercaya sebagai anggota dewan eksekutif World Political Leaders hingga tahun 2021. KTT WPL 2019 Tokyo ditutup oleh Hanna Kritsjandottir, kepala Dewan Eksekutif WPL.
Dalam penutupan tersebut, Hanna menekankan, perlu ada peningkatan advokasi dalam partisipasi perempuan di segala aspek. Jika dengan ritme sekarang, Goal 5 berupa kesetaraan gender akan tercapai 207 tahun lagi. Hanna juga mengumumkan bahwa KTT WPL yang akan datang diadakan di New York, Amerika Serikat. (R/R10/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon