Mekkah, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) – Ketua DPR RI, Setya Novanto mengucapkan belasungkawa dan duka cita atas terjadinya peristiwa Mina, kepada korban Tragedi Mina. Hal itu diungkapkannya, Kamis (24/9) langsung dari tanah suci Mekkah.
“DPR RI mengucapkan duka cita atas terjadinya peristiwa Mina. Kami juga mendoakan seluruh jemaah haji yang meninggal dunia khusnul khotimah, diberi tempat terindah disisi Allah SWT. Dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan atas musibah ini,”ungkap Setya Novanto, demikian siaran pers DPR RI yang diterima Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Politisi dari Fraksi Partai Golkar ini juga berharap agar tidak ada lagi peristiwa lainnya hingga seluruh jemaah haji dapat menyelesaikan ibadah dan kembali ke tanah air dengan selamat dan sehat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI kordinator bidang kesejahteraan rakyat, Fahri Hamzah mengucapkan belasungkawa atas tragedi Mina. Lebih lanjut ia menjelaskan secara kronologis tragedi Mina mungkin terjadi akibat penumpukan yang seolah tidak diatur dan tidak bisa dihindari dalam menjalankan setiap prosesi ibadah haji.
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
“Hanya prosesi wukuf di Arofah yang disepakati sebagai titik di mana seluruh jamaah haji dari seluruh negara dan mazhab berada di padang Arofah pada tanggal 9 Dzulhijjah (Rabu, 23 September 2015), selanjutnya, apa yang terjadi setelah Arafah tidak diatur regulasinya, tidak dikomunikasi secara ketat dan diserahkan pada masing-masing negara dan bahkan masing-masing jamaah. Maka berbondong-bondonglah mereka yang ingin segera menuntaskan rukun dan wajib haji ke Mina untuk melontarkan jumroh pada saat yang sama. Inilah yg terjadi pada jalur musibah itu,” papar Fahri.
Dengan demikian, tambah Fahri, dapat dipastikan bahwa yang menjadi korban adalah mereka yang memutuskan untuk berangkat melontarkan Jumroh sehabis subuh, karena kejadiannya sekitar jam Sembilan pagi. Padahal di saat yang sama Masjid haram sedang berlangsung Sholat Iedul Adha.
“Memang pemerintah Saudi sudah membangun banyak jalur setelah kejadian Mina yang menelan korban hampir 1500 orang tahun 1990. Tetapi, rasanya pergerakan jamaah masih sangat tidak terkendali dan juga tidak terfasilitasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, politisi dari Fraksi PKS ini mengatakan setelah tragedi jatuhnya crane beberapa waktu lalu dan tragedi Mina yang berulang, maka selayaknya Indonesia mengambil inisiatif untuk mendesak pemerintah Saudi agar membicarakan penyelenggaraan haji secara bersama-sama. Meski demikian Fahri juga mengapresiasi Amirul Hajj dan Menteri agama Indonesia yang cukup berani menyentil pemerintah Saudi dalam sambutan menjelang wukuf kemarin maka tentu ini harus diteruskan.
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
“Menteri Agama RI kemarin menyatakan bahwa Saudi harusnya bisa membangun fasilitas yang lebih baik bagi jamaah karena Saudi punya segala kemampuan untuk itu. Hal ini agar tragedi yang berulang ini tidak oleh dianggap sebagai bagian dari haji. Padahal ini adalah musibah yang harus dihindari,”pungkasnya. (T/P011/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB