Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DPR Sayangkan Pemerintah Tak Hadir di Forum Parlemen Dunia

Risma Tri Utami - Rabu, 6 September 2017 - 13:02 WIB

Rabu, 6 September 2017 - 13:02 WIB

174 Views ㅤ

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (Foto: Humas)

Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (Foto: Humas)

Bali, MINA – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah menyayangkan sikap Pemerintah yang tidak menghadiri Sidang Parlemen Dunia atau World Parliamentary Forum on Sustainable Development Goals (SDGs) yang dihadiri 47 negara.

“Kehadiran pemerintah dalam forum parlemen dunia tersebut dibutuhkan sebagai bentuk kepedulian dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan. Eksekutif seharusnya hadir. Ini penting, untuk mengirim sinyal ke dunia bahwa Indonesia itu komit terhadap pembangunan berkelanjutan,” kata Fahri disela-sela forum Parlemen Dunia, di Nusa Dua Bali, Bali, Rabu (6/9).

Forum Parlemen Dunia kali ini, tambah Fahri, sebagai momentum penting dan bersejarah bagi Indonesia, khususnya DPR RI sebagai inisiator terselenggaranya konferensi internasional tersebut. “Komitmennya Pemerintah kita sayangkan, Menkonya saja tidak hadir,” tegas fahri dalam laman DPR yang dikutip MINA.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Setya Novanto (Setnov) membuka Forum Parlemen Dunia untuk Pembangunan Berkelanjutan. Dalam pidatonya, Setnov mengatakan melalui forum parlemen dunia dengan tema ‘Achieving the 2030 Agenda through Inclusive Development’ akan membahas perencanaan peran parlemen di berbagai negara dalam menyukseskan Agenda Pembangunan 2030 dengan tujuan penting mengakhiri kemiskinan, memerangi kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga: Bahas Krisis Regional, Iran Agendakan Pembicaraan dengan Prancis, Jerman, Inggris

“Ini merupakan forum parlemen tingkat dunia pertama yang secara khusus diselenggarakan untuk mendukung pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Sebuah kebanggaan tersendiri karena forum ini terlaksana atas inisiatif DPR RI sebagai bagian menjalankan peran Diplomasi Parlemen,” jelas Setnov.

Menurutnya, ada begitu banyak tantangan mensukseskan agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030. Dimana, salah satunya adalah kemiskinan. “Saya ingin forum ini mampu merumuskan dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan merata, sehinga tidak ada pihak yang ditinggalkan,” tutup Setnov. (R/R09/B05)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Serangan Hezbollah Terus Meluas, Permukiman Nahariya di Israel Jadi Kota Hantu

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia