Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Ahyauddin: Peran Guru Sangat Besar dalam Mengayomi Santri

Insaf Muarif Gunawan - Selasa, 22 Oktober 2019 - 23:21 WIB

Selasa, 22 Oktober 2019 - 23:21 WIB

4 Views

 

Jakarta, MINA – Ketua Yayasan Pendidikan Ponpes Hafidz Al-Fatah Sarolangun, Jambi Dr. Ahyauddin mengatakan, peran guru sangat besar dalam mengayomi santri, bukan hanya mentrasfer ilmu saja, tapi bagaimana seorang guru mengajarkan santrinya “akhlakul Karima” sebagaimana yang telah di ajarkan Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam.

Hal itu disampaikan Ahyauddin kepada MINA di Jakarta pada Selasa dalam memperingati Hari Santri pada 22 Oktober 2019.

Ahyauddin menjelaskan, langkah awal pendidikan di pesantren yang paling utama adalah bisa mengadopsi akhlak kepada santri, makanya peran guru sangat penting menentukannya.

Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun

“Sehingga memperingati hari santri bukan hanya untuk dijadikan momentum kebesaran bagi lembaga pesantren saja, tapi harus mengarah kepada persepsi bahwa santri merupakan instrumen penting dalam menentukan arah kedamaian dunia,” tegas Ahyauddin yang juga dosen Fakultas Kehutanan Universitas Jambi (UNJA).

Ia menjelaskan, dalam pengajaran rasul dan ulama terdahulu, lebih menekankan kepada akhlak, kemudian baru proses menuntut ilmunya, ketika akhlak dan ilmu telah terpenuhi maka implementasi di kehidupan sagat mudah di aplikasikan.

“Selama ini peranan guru di ponpes kami, Ponpes Hafidz Al-fatah terhadap santri sagat dominan, terutama dalam pengawasan ibadah dan akhlaknya, intensitas dan kualitas ibadah santri mnjadi fokus utama dalam menentukan keteria dasar kesuksesan santri, kemudian pembinaan terhadap akhlak baik sesama mereka maupun masyarakat di sekitarnya khusus lagi akhlak degan guru,” tambahnya.

Kegiatan Tahfidz di Ponpes Hafidz Al-fatah selalu diberi waktu yag lebih banyak dari pada kegiatan lainnya, sistem kesenioran ilmu Al-Qurannya baik penguasaan tahsin maupun jumlah hafalannya senantiasa diterapkan.

Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru

Alhamdulillah prestasi output-nya sering kali menjuarai Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) mulai tingkat nasional maupun tingkat ASEAN,” imbuhnya. (L/Gun/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia

Rekomendasi untuk Anda

Pendidikan dan IPTEK
Pendidikan dan IPTEK
Indonesia
Pendidikan dan IPTEK