Bogota, MINA – Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPLH SDA MUI), Dr. Hayu S Prabowo, ditunjuk sebagai Fasilitator Nasional Interfaith Rainforest Initiative (IRI) untuk Indonesia.
Penunjukkan tersebut ditandai dengan hadir dan partisipasi Dr Hayu pada program “IRI National Facilitator Learning Exchange” oleh Religion for Peace dan United Nations Environment Programme (UNEP), organisasi di bawah PBB yang menjalankan program lingkungan berkelanjutan, di Bogota Kolombia, pada 15-22 Agustus 2022.
Dr Hayu menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia yang hadir dalam konferensi yang diikuti perwakilan dari lima negara prakarsa program tersebut, yakni Brazil, Kolombia, Kongo, Indonesia dan Peru.
“Program ini bertujuan menginjeksi energi, momentum, kejelasan, dan inspirasi baru ke dalam kerja Fasilitator Nasional IRI untuk program tahap kedua. Pertemuan ini juga sebagai momentum memastikan visi bersama, teori perubahan, dan tujuan bersama di antara semua program negara IRI untuk fase kedua program,” kata Hayu kepada MINA, Selasa (16/8).
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Selain itu, lanjut Hayu, progam ini diharapkan dapat menciptakan komunitas praktik dan saling mendukung di antara Fasilitator Nasional IRI dan tim negara yang akan memperkuat dampak keseluruhan program di lima negara.
“Pada pertemuan ini juga sebagai ajang untuk memperbarui Fasilitator Nasional IRI tentang aspek ilmiah, teknis, dan sosial terkini dalam melindungi iklim, hutan, dan hak-hak masyarakat adat,” ujar Ketua Departemen Hubungan Antar Lembaga, Hubungan Luar Negeri dan Lingkungan Hidup Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu.
Hayu menambahkan, program yang tengah dilaksanakannya juga dapat membangun kapasitas di antara Fasilitator Nasional IRI dalam mobilisasi sumber daya, dan mempertimbangkan strategi dan praktik terbaik.
Interfaith Rainforest Initiative (IRI) atau Prakarsa lintas agama untuk hutan tropis adalah aliansi internasional lintas agama, yang diinisiasi UNEP, bertujuan membawa pengaruh moral dan kepemimpinan berbasis agama pada upaya global untuk mengakhiri penggundulan hutan tropis.
Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant
IRI Indonesia diluncurkan pada 30-31 Januari 2020 sebagai gerakan global untuk membawakan suara moral tentang perlindungan hutan ke forum pembuat kebijakan internasional tentang lingkungan, perubahan iklim, masalah masyarakat adat dan pembangunan berkelanjutan.
Prakarsa bekerja melalui program nasional di lima negara, Brazil, Kolombia, Kongo, Indonesia dan Peru yang memiliki lebih dari 70 persen hutan tropis dunia yang tersisa.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Pakai Rudal Korea Utara