Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dr. Ilyas: Indonesia Dihadapkan Pada Tiga Ancaman

Rana Setiawan - Jumat, 30 November 2018 - 17:53 WIB

Jumat, 30 November 2018 - 17:53 WIB

8 Views

Banda Aceh, MINA -“Indonesia saat ini dihadapkan pada tiga ancaman lintas generasi, yakni radikalisme terorisme, narkoba, dan pornografi,” demikian disampaikan Dr Mukhlisuddin Ilyas, Kepala Bidang Penelitian pada Forum Koordinasi Pencegahan Teroris (PKPT) Aceh

Berbicara pada seminar bertajuk “Aceh dan Radikalisme” dalam rangkaian milad ke-88 Organisasi Al Washliyah, Jumat (30/11), di Gedung Teungku Abdullah Ujung Rimba, Perguruan Tinggi Al Washliyah, Banda Aceh, Mukhlisuddin menyuguhkan data-data hasil penelitian terkait radikalisme di Aceh.

Indonesia dihadapkan pada ancaman radikalisme, narkoba, dan pornografi. Ancaman ini bahkan sudah terjadi di tengah masyarakat kita, terutama narkoba dan pornografi,” katanya.

Ia menjelaskan, rumah-rumah tahanan di Aceh dipenuhi narapidana yang terlibat sindikat narkoba global.

Baca Juga: Indonesia Sesalkan Kegagalan DK PBB Adopsi Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

“Silakan survei ke penjara-penjara, kalau anda nengok ke sana di sana banyak napi narkoba,” ujarnya.

Mukhlisuddin yang baru saja menyelesaikan program doktor di Universitas Medan itu, menyuguhkan data-data anak muda di Aceh yang pernah terlibat kasus terorisme.

Radikalisme menurut Mukhlisuddin bisa hadir dalam dua kategori, pertama radikalisme statis dan destruktif. Untuk radikalisme destruktif, kata Mukhlis itu sangat berbahaya dan membahayakan umat manusia.

“Jika sikap radikalisme destruktif ini berkembang maka orang lain dianggap salah dan hanya dirinya yang benar dalam hal beragama dan bertindak atas nama agama. Beberapa eks teroris Aceh juga sebelumnya mereka berpikiran seperti itu, semua orang salah,” ujarnya.

Baca Juga: Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tentang Palestina Jadi Puncak Festival Baitul Maqdis Samarinda

Seminar yang digelar oleh STISIP Al Washliyah itu, dihadiri 50 lebih peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pengurus Al Washliyah Aceh.

Dalam rangkaian milad itu juga digelar doa bersama usai Shalat Jumat di kompleks Perguruan Tinggi Al Washliyah.

Seminar tersebut dimoderatori oleh Arif Ramdan.(L/AR/R01/P1)

 

Baca Juga: Selamat dari Longsor Maut, Subur Kehilangan Keluarga

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Kolom