Banda Aceh, MINA – Masa depan seorang dosen ditentukan dari aktivitas menulis. Karir pendidikan itu harus dimulai dari kegiatan menulis, kecuali tidak ingin menjadi dosen profesional produktif.
Demikian dikatakan Dr Ngainun Naim, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IAIN Tulungangung pada Workshop Pemanfaatan Publikasi Ilmiah Berbasis Open Jurnal Systems (OJS) dan Pelatihan Mendeley kepada dosen dan mahasiswa di lingkungan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.
Ngainun Naim yang memaparkan materi “The Power Of Menulis, Spirit Menulis” juga mengingatkan bahwa menjadi seorang dosen itu harus bermimpi menjadi guru besar.
“Niat dulu saja ingin menjadi doktor, jadi guru besar. Tapi jangan jadi Guru Besar Kepala,” katanya disambut gelak tawa peserta pelatihan di Aula Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jumat (23/11).
Baca Juga: Menag RI dan Dubes Sudan Bahas Kerja Sama Pendidikan
Selain menyemangati peserta tentang menulis, Ngainun juga memaparkan etika penulisan artikel ilmiah, dan strategi memilih jurnal berindikasi Scopus.
Ketua Panitia, Syahril Furqany, M.I.Kom mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan jurnal terutama Al Bayan yang tahun mendapat hibah dari Diktis Kemenag.
Kegiatan tersebut juga dirangkai dengan pelatihan manajemen referensi dengan aplikasi Mendeley yang akan berlangsung Sabtu, esok.
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kemampuan menulis pada jurnal ilmiah.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Pelatihan ini diikuti oleh 50 peserta dari unsur dosen dan mahasiswa di lingkungan UIN Ar-Raniry.
Kegiatan ini yang sama juga digelar oleh pengurus Jurnal Idarah yang tahun ini juga mendapat hibah yang sama untuk pembinaan.(L/AR/R01/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren