Al-Muhajirun, Lampung Selatan, MINA – Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Shuffah Al-Qur’an Abdullah Bin Mas’ud (STISQABM), Dr. H. Sukismanto Adji, M.Si., mengungkapkan, penerapan sistem ekonomi syariah merupakan cara terbaik untuk umat demi terciptanya ekonomi yang maju dan kuat.
Hal itu disampaikan Sukismanto saat menjadi pemateri pada Kuliah Umum STISQABM yang diselenggarakan di Masjid An-Nubuwwah, Komplek Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Al-Muhajirun, Lampung Selatan, Sabtu (6/2) bertema “Mewaspadai Potensi Perpecahan Umat dilihat dari Perkembangan Ekonomi Islam.”
Sukismanto memaparkan, jika melihat data-data pertumbuhan ekonomi dunia, seperti Inggris yang dulunya sangat jauh dari perekonomian syariah, sekarang di Eropa bahkan di belahan dunia sudah banyak yang menerapkan.
“Inti sari dari sebuah pertumbuhan ekonomi syariah adalah bagaimana memberikan sebuah solusi bahwa ekonomi berbasis akidah Islam itu bisa menaungi semua golongan, semua elemen kesatuan,” ujar Sukismanto yang juga merupakan Kepala Bagian Otonomi Daerah Biro Pemerintahan Provinsi Lampung.
Perbedaan mengenai konsep dan pemahaman keagamaan yang terjadi saat ini membawa dampak buruk bagi Islam dan menyebabkan umat menjadi terpecah belah.
Ditinjau dari segi ekonomi, lanjutnya, disintegrasi umat tentu akan berpengaruh besar. Jika disintegrasi meluas menjadi hal-hal yang ekstrim bahkan sampai terjadi kerusuhan, negara akan mengalami dampaknya bahkan juga termasuk umat muslim sendiri.
“Negara akan mengalami kerugian, jika terjadi kerusakan dan juga negara luar akan beranggapan bahwa negara kita bukan tempat yang aman untuk berinvestasi,” tuturnya.
Dia menambahkan, kemarin baru saja Presiden RI meresmikan Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan gabungan dari BRI Syariah, Mandiri Syariah dan BNI Syariah yang tentunya modal awalnya itu tidak sedikit.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
“Mari kita semua sebagai insan yang paham akan tata kelola ekonomi, tata kelola kehidupan bermasyarakat, yang nantinya kita inilah yang memang bisa menjadi pedoman bagi saudara-saudara kita yang belum paham, kembalilah kepada tata kelola ekonomi yang sakti, sesuai dengan ajaran Nabiyallah,” katanya.
Di akhir ia menerangkan, ekonomi syariah ini adalah sebuah sistem terbaik yang perlu ditetapkan di negara kita ini, sebuah konsep yang perlu diterapkan, sehingga kekuatan ekonomi negeri menjadi ekonomi yang benar-benar kuat.
“Kita semua berharap Indonesia emas ini, Indonesia yang ekonominya berbasis syariah. Karena dunia pun sudah memulai. Saya yakin kita bisa mewujudkan ekonomi terbaik di negeri Indonesia,” pungkasnya.(L/R12/B03/R1)
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
Mi’raj News Agency (MINA).