Jakarta, 1 Rajab 1438/ 29 Maret 2017 (MINA) – Koordinator Humas Zakir Naik Visit Indonesia 2017, Budhi Setiawan mengatakan, Rabu (29/3), Dr. Zakir Naik akan melakukan safari dakwah pada awal April 2017 mendatang di Indonesia bertajuk “Zakir Naik Visit Indonesia 2017.”
“Rencananya, da’i asal India ini akan menyampaikan kuliah umum di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Stadion Patriot Bekasi, dan Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar,” katanya.
Ia menambahkan, kegiatan tersebut membuat antusiasme umat Islam Indonesia untuk menghadiri kuliah umum da’i kondang tersebut sangatlah tinggi. Terbukti, kurang dari sepekan kursi untuk peserta pelaksanaan acara itu, di sejumlah kota lokasi pelaksanaan kuliah umum kuotanya sudah terpenuhi.
Baca Juga: BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset Baru
Tony menjelaskan, pihaknya akan melakukan verifikasi terhadap calon peserta dengan mempertimbangkan sejumlah aspek seperti kelengkapan isian formulir pendaftaran, kelengkapan dan kesesuaian berkas yang diunggah, termasuk motivasi calon peserta.
Dr Zakir Abdul Karim Naik saat ini hampir dikenal bukan saja oleh umat Islam, tetapi juga kalangan di luar Islam di seluruh dunia. Video ceramahnya telah ditonton jutaan manusia dari seluruh penjuru negara.
Mubaligh kelahiran 18 Oktober 1965 asal Mumbai, India ini, kini dikenal sebagai mubaligh dan cendekiawan Muslim dalam bidang perbandingan agama. Prestasi-prestasinya dalam dakwah Islam, Kerajaan Saudi Arabia pada 1 Maret 2015 lalu, menganugerahi Zakir Naik penghargaan King Faisal International Prize atau Anugerah Internasional Raja Faisal (KFIP).
Zakir Naik memang dikelilingi orang-orang hebat dari kalangan keluarganya, di antaranya adalah sang istri Farhat Naik, dan salah satu putranya Fariq Zakir Naik.
Baca Juga: Jateng Raih Dua Penghargaan Nasional, Bukti Komitmen di Bidang Kesehatan dan Keamanan Pangan
Mengenal Istri dan Putra Cendekiawan Muslim Dr Zakir Naik
Farhat Naik, bukanlah sekadar seorang istri dan ibu dari putra-putrinya, seperti suaminya, ia juga seorang daiyah yang berpengalaman dalam mendakwahkan Islam di kalangan perempuan.
Ibu dari tiga orang anak, satu laki-laki dan dua perempuan ini, telah mengisi diskusi publik dalam bahasa Inggris dan Urdu khusus untuk kalangan perempuan di berbagai negara dari berbagai benua di dunia. Di antaranya, pernah berdakwah di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Bahrain, UAE, Arab Saudi, Malaysia, Sri Lanka, Trinidad, Tobago, Maladewa, Mauritius, Ghana, dan Gambia. Di negaranya, India, Farhat menyampaikan ceramah rutin.
Farhat Naik memperoleh gelar masternya (M.Com) dari Universitas di Poona, India. Sebelum menikah, ia mengajar di Universitas Poona. Kini ia menjabat sebagai Presiden Ladies Wing Islamic Research Foundation, Mumbai. Selain berdakwah, ia juga menerapkan pendidikan Islam pada Sekolah Islam Internasional, Mumbai. Dia juga duta dari Yayasan Riset Islam (IRF) Perserikatan Pendidikan, Mumbai.
Baca Juga: Pakar Timteng: Mayoritas Rakyat Suriah Menginginkan Perubahan
Dalam dakwahnya, Farhat Naik menyampaikan ajaran Islam tentang perempuan dan praktiknya di seluruh dunia. Sebab perempuan telah menjadi setengah dari populasi manusia dunia serta memiliki peran penting bagi perubahan dunia. Menurutnya, pendidikan dan pemberdayaan para guru merupakan suatu keharusan sehingga akan menghasilkan generasi saleh. Dengan demikian akan tercipta warisan budaya Islami dan menghidupkan kembali As-Sunnah.
Salah satu putra Zakir Naik yang sudah menampakkan keahliannya yaitu, Fariq Zakir Naik (21). Ia telah menyelesaikan tingkat A-nya (Cambridge CIE UK), di Sekolah Islam Internasional dan Sekolah Menengah Atas (SMA), Mumbai.
Fariq memiliki sejumlah keistimewaan. Pada usia 13 tahun, ia telah menjadi Hafidzul Qur’an, sembari belajar di sekolah. Sejak usia delapan tahun, dalam perjalanan dakwah bersama sang ayah, ia juga menyampaikan ceramah singkat dalam bahasa Inggris dan Arab di depan ribuan orang di Chennai, Pune, Dubai, Italia, Trinidad dan kota-kota lain dari dunia. Pada 2003, di usianya yang masih sembilan tahun, Fariq telah menghadapi audiens lebih dari 50 ribu orang di Srinagar dan memiliki audiens yang lebih besar di Hyderabad pada 2006, di usianya yang ke-12 tahun.
Pada November 2009, saat usianya menginjak 15 tahun, ia telah menjadi pembicara termuda dalam Konfrensi Islam dan Dakwah Internasional mengenai “Perdamaian dan Solusi bagi Kemanusiaan “yang diselenggarakan di Mumbai, India. Saat itu hadir 30 pembicara dari 15 negara di dunia.
Baca Juga: Festival Harmoni Istiqlal, Menag: Masjid Bisa Jadi Tempat Perkawinan Budaya dan Agama
Setelah presentasi singkat di Peace TV, Fariq diundang untuk menyampaikan ceramah Islam di berbagai belahan dunia termasuk Arab Saudi, UEA, Bahrain, Kuwait, Italia, Malaysia, Sri Lanka dan Maladewa. Perjalanannya ke kota suci Makkah dan Madinah telah memperluas pemahamannya untuk mengabdikan diri pada lembaga dakwah internasional.
Fariq adalah sebuah inspirasi bagi kaum muda. Ia menjadi pembicara rutin termuda di Peace TV. Sepekan sekali ia muncul dalam program “Teens Star”.
Uniknya, selain aktif belajar dan menyampaikan ajaran Islam, Fariq ternyata juga hobi berolahraga. Ia menyukai sepak bola, renang, karate dan judo. Dia telah memenangkan “Best Sports Boy Trophy” selama lima tahun berturut-turut. Dalam dunia bela diri Tae Kwon Do dan Karate, ia telah menyandang sabuk hitam.
Dalam dunia pendidikan, Fariq mendalami bahasa Arab dan Inggris serta mengkhususkan diri menguasai ilmu-ilmu Keislaman. Ia menjalani pendidikan di bidang Studi Islam di Universitas Islam Al-Imam Muhammad Ibn Saud di Riyadh, Arab Saudi. Ia berharap dapat mengikuti langkah ayahnya dan menjadi orang terdepan dalam dunia dakwah. (T/R12/P1)
Baca Juga: Industri Farmasi Didorong Daftar Sertifikasi Halal
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)