Beirut, MINA – Israel kembali melakukan pelanggaran gencatan senjata setelah sebuah pesawat nirawak (drone) mereka menargetkan sebuah mobil di wilayah Khardali, Lebanon Selatan.
Laporan awal menunjukkan bahwa satu orang meninggal dunia dalam serangan itu.
Koresponden Al Mayadeen melaporkan, pasukan pendudukan Israel melanjutkan operasi pengeboman dan peledakannya di Kota Kfar Kila, Lebanon Selatan.
Awal pekan ini, koresponden Al Mayadeen melaporkan pula sebuah drone Israel menargetkan Kota al-Khiam, yang mengakibatkan kematian seorang martir.
Baca Juga: Presiden Venezuela: Bungkamnya PBB terhadap Gaza adalah Konspirasi dan Pengecut
Dalam pelanggaran lainnya, dua rudal Israel menargetkan sebuah kendaraan di dekat pos pemeriksaan Angkatan Darat Lebanon di Bint Jbeil, Lebanon Selatan pada 9 Desember, menewaskan satu orang dan melukai empat tentara.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Angkatan Darat Lebanon mengonfirmasi bahwa satu warga sipil tewas, sementara empat tentara mengalami luka-luka akibat agresi Israel.
Pada tanggal 7 Desember, serangan udara Israel menewaskan enam orang di Lebanon Selatan, menandai eskalasi yang signifikan hanya 10 hari setelah gencatan senjata antara Hezbollah dan Israel mulai berlaku.
Gencatan senjata yang dilaksanakan pada tanggal 27 November, bertujuan mengakhiri konflik yang menghancurkan yang telah merenggut ribuan nyawa dan menyebabkan banyak orang mengungsi di kedua belah pihak.
Baca Juga: Dua Kapal Tenggelam di Yunani, Satu Tewas Puluhan Hilang
Perdana Menteri sementara Najib Mikati menanggapi pelanggaran Israel tersebut, dengan menyatakan, “Negara-negara yang mendukung gencatan senjata di Lebanon harus mengambil sikap yang jelas terhadap pelanggaran Israel.” []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Protes Agresi Israel di Gaza, Mahasiswa Tutup Perpustakaan Universitas New York