Bogor, MINA – Kepala Suku Dinas (Kasudin) Pendidikan Wilayah II Kota Administrasi Jakarta Barat Junaidi mengatakan, dalam menghadapi era society 5.0, dunia pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kualitas SDM melalui program keberlanjutan di era revolusi 4.0.
“Membangun generasi literat itu tidak lepas dari sebuah definisi bahwa konsep masyarakat saat ini kita berada di=+ =posisi 5.0. Itu adalah masyarakat yang berpusat pada manusia dan berbasis teknologi,” Hal tersebut disampaikan dalam Studium Generale yang digelar oleh STAI Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, Kamis (7/9).
Junaidi juga menyampaikan, zaman dulu ketika masih 1.0 masyarakat berpikir dalam proses bagaimana orientasi hasil tani, sekarang sudah berpikir bagaimana integrasi manusia dengan teknologi.
“Pada era ini, masyarakat diharapkan mampu menghadapi berbagai dinamika, tantangan dan permasalahan sosial yang perlu kita bangun dalam diri kita, inovasi revolusi industri 4.0 untuk meningkatkan kualitas hidup manusia,” lanjutnya.
Baca Juga: Menag Wacanakan Pramuka Wajib di Madrasah dan Pesantren
“Namun, ketika berada di era bagaimana artificial intelligence di era 5.0 kita harus ingat terlebih dahulu apa yang disebut 4C atau 4K (Creativity, Critical thinking, Communication, dan Collaboration) dilengkapi dengan computerization dan Character,” tegasnya.
Menurutnya, menjadi generasi literat di era society 5.0 diantaranya, pemanfaatan teknologi pembelajaran yang dikostumisasi, kolaborasi dengan perusahaan teknologi dan media, pendidikan literasi media digital dan pustaka online, serta pendidikan literasi sepanjang hayat.
“Ketika kita berbicara tentang bagaimana masyarakat 5.0 menjadi sebuah konsep kehidupan saat ini, tetap untuk kita Al-Qur’an adalah konsep terbaik yang bisa dijadikan referensi dalam kehidupan,” tuturnya. (T/R7/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Imaam Yakhsyallah Mansur: Al-Qur’an Dikencingi Tentara Israel, Kita tidak Boleh Diam!